Balimau Kasai Tradisi Adat yang Turun-temurun, Wisata Religi Berpotensi Dikembangkan

Bagikan Artikel Ini:

Pelalawan Eksotic

Suaraburuhnews.com – Langgam – Balimau kasai potang mogang merupakan tradisi adat yang turun-temurun sudah bertahan di tengah masyarakat melayu Pelalawan. Adat istiadat ini bagian dari aplikasi kehidupan bermasyarakat dalam menyambut bulan suci rhamadan. Dalam kehidupan sehari-hari antara satu dengan yang lain saling bermaafkan kitika bulan penuh berkah itu datang.

Dalam strata social adat masyarakat antara ninik mamak dan anak kemenakan dan anatara golongan masyarakat satu dengan masyarakat lainnya terkadang ada kesalahan selama satu tahun maka inilah bagian sarana minta maaf kepada satu dengan yang lainnya. Karena bulan puasa pada hakikatnya harus dilalui dengan insan yang suci secara lahiriyah.

Balimau kasai potang mogang bukan hanya untuk bergagah-gagah anak kemanakan dan perangka adat utuk menunjukan kesukuannya. Semua persukuan yang ada dibawah naungan Datuk Rajo Bilang Bungsu yang tanpa selang sengketo (bermasalah-red) wajib memasang tongol (bendera kebesaran persukuan-red) disaat acara potang mogang ini. Apabila diantara perbatinan dan persukuan bermasalah maka tidak dibenarkan tongol untuk ditogakkan (dinaikan-red) pada acara itu.

Dalam strukur pemangku adat kawasan Datuk Rajo Bilang Bungsu dari kerajaan Pelalawan dipimpin oleh Datuk Engku Lelo Putra saat ini dipangku oleh Datuk Nasrun yang berkedudukan di Kelurahan Langgam sedangkan dari struktur adat dipimpinpi oleh Datuk Rajo Bilang Bungsu saat ini dipimpin oleh H. Abdul Wahid yang  berkedudukan di Desa Tambak.

Datuk Rajo Bilang Bungsu membawahi 10 perbatinan dan 4 Datuk. Sepuluh perbatinan itu, Batin Palabi, Batin Mudo Gondai, Batin Badagu, Penghulu Besar Langgam, Batin Geringging, Batin Bary, Batin Mudo Langkan, Batin Lalang, Batin Kerinci, Bati Delik.Selain pebatinan membawahi Datuk Setia Dirajo, Datuk Sati Rantau Baru, Antan-antan Dirajo dan Mangkuto Rajo.

Pada saat ini jabatan adat Batin Palabi, H. Basri,  Batin Mudo Gondai, Nurbit,  Batin Badagu Abasri. SH, Penghulu Besar Langgam Nasrullah.S.P.di,  Batin Geringging Denis,  Batin Baru, Johar,  Batin Mudo Langkan, Bujang Baru, Batin Lalang,H. Anwar antic, Batin Kerinci, Talib, Batin Delik, Umar. Selain pebatinan membawahi batin di atas kekuasaan Datuk Rajo Bilang Bungsu membawahi  Datuk Setia Dirajo, H. Abasria,  Datuk Sati Rantau Baru, Ibnu Suib,  Antan-antan Dirajo, H. Narudin dan Mangkuto Rajo, dipimpin oleh Saruan.

Struktur sosial masyarakat adat dibawa kawasan Datuk Rajo Bilang Bungsu ini sudah terjaga dan terpelihara sejak dahulunya. Tentu terpeliharanya nilai-nilai sosial ini merupakan potensi budaya yang harus dikembangkan dan dilestarikan. Potensi budaya adat ini adalah asset daerah yang perlu dipikirkan untuk menjadi ajang pemersatu masyarakat adat skla nasional. Dan bagaimana bisa dijadikan acara adat balimau kasai potang mogang ini dimasukan menjadi agenda kalender nasional setiap tahunnya.

Melalui program unggulan Bupati Plalawan, HM. Harris, Pelalawan Eksotic potensi wisata ini bagian dari peningkatan program wisata lainnya. Seperti Wisata Bakudo Bono, Danau tajwit dan program wisata lainnya.(sbnc)

 

 

 

Komentari Artikel Ini