Bupati Ditelpon Petinggi PT RAAP : Jangan Main Cabut Izin Segala

Bagikan Artikel Ini:

Suaraburuhnews.com – Pangkalan Kerinci – Penyataan mengejutkan disampaikan Bupati Pelalawan HM. Harris dihadapan Kapolres Pelalawan AKBP Ade Johan Sinaga,  Ipda Sijabat Humas Polres Pelalawan, serta sejumlah awak media. Pernyataan  tersebut erat kaitanya dengan peninjauan lansung titik api yang menghanguskan jutaan batang kayu akasia di areal HTI PT RAPP Desa Kiyap Jaya, Kecamatan Bandar Sei Kijang Senen (14/9/15) yang lalu.

” Petinggi PT RAPP barusan telpon, ia mengatakan mengapa main cabut aja izin HGU dan HTI, saat itu, saya katakan Pemerintah tidak akan segan-segan merekomendasikan kepada pemerintah pusat terkait  jika saja di areal perusahaan ditemukan kebakaran lahan, ini menunjukan tidak seriusnya perusahaan mengatasi masalah Karhutla di areal korserpasinya,” jelas HM Harris saat salah satu Rumah Makan, sebelum turun meninjau titik api di kawasan HTI PT RAPP.

Baca Juga :  IPMKP Aksi Damai Tuntut CSR PT Indosawit Subur

Pernyataan tersebut  juga didengar sejumlah awak media cetak eloktronik yang turun lansung meliput kegiatan Bupati tersebut.

Pada saat itu juga disampaikan Bupati,  ia menyarankan agar PT RAPP lebih serius lagi menjaga areal konserpasinya.

“Ya, saya tegaskan, perusahaan tidak bermain dengan masalah karhutla, saya meminta perusahaan untuk memperbanyak  kanal  besar untuk mencegah menyalar api, ” jelas Harrris lagi.

Kendati Bupati tidak menyebutkan terlalu dalam pembicaraan via telpon dengan petinggi PT RAPP tersebut namum ini menunjutkan kegamangan serta ketakutan  Perusahaan PT RAPP terhadap sangsi tegas yang menunggunya.

Baca Juga :  Bus Sekolah PT ADEI Plantation & Industri Terbalik

Saat disinggung pertanyaan siapa petinggi PT RAPP yang dimaksut Bupati hanya senyum manis.

” Wartawan pasti tahu, siapa lagi petinggi PT RAPP tersebut, namum saya tekankan kita tidak memandang apakah itu perusahan besar atau kecil, jika bermain dengan karhutla ini, maka siap-siap kita beri sangsi tegas. Tidak peduli siapa pemiliknya, sebab ulah mereka telah mengancam sehatan serta keselamatan ribuan jata ummat manusia di bumi lancang kuning ini,”tutupnya. (Apri)

Komentari Artikel Ini