Dalam Dua Hari, 2 PDP Covid-19 Meninggal Dunia di Pelalawan

Bagikan Artikel Ini:

Dalam Dua Hari, 2 PDP Covid-19 Meninggal Dunia di Pelalawan

Suaraburuhnews.com – Pangkalan Kerinci – Dalam waktu dua hari yakni pada Hari Sabtu (18/4/2020) dan Hari Minggu (19/4/2020) warga berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan) meninggal dunia di Kabupaten Pelalawan.

Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) yang meninggal dunia pada Minggu (19/4/2020) berinisial SH, berjenis kelamin perempuan dengan usia 50 tahun. SH merupakan warga Kelurahan Kerinci Timur, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.

SH diperkirakan meninggal dunia sekitar pukul 16.30 WIB di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih Pangkalan Kerinci.

Sebelumnya satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci, Sabtu pagi (18/4/2020), juga meninggal dunia.

Pasien berinisial DF (37) baru dua hari masuk ke RSUD Selasih, karena adanya penyakit bawaan yang memicu Covid-19.

Menurut Asril, M. Kes Jubir Tim Gugus Tugas Penanggulangan
Covid-19 Pelalawan mengatakan,

“SH, pasien memiliki penyakit penyerta yang cukup berat saat masuk ruang isolasi,” ungkap Asril, M. Kes, kepada wartawan, Senin (20/4/2020).

Asril menyebutkan, SH telah menjalani perawatan di ruang isolasi khusus tuberkulosis (TB) paru-paru.

Namun karena menunjukan ada indikasi mengarah ke Covid-19, petugas medis memindahkannya ke ruang isolasi virus corona.

Paramedis mengambil swab untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium Kementerian Kesehatan.

Namun karena menunjukan ada indikasi mengarah ke Covid-19, petugas medis memindahkannya ke ruang isolasi virus corona.

Dua hari dirawat di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci, kondisi wanita paruh baya itu semakin memburuk.

Sebelumnya pada Hari Sabtu (18/4/2020) juga satu orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di RSUD Selasih Pangkalan Kerinci meninggal dunia.

Pasien berstatus PDP berinsial DF (37) baru dua hari masuk ke RSUD Selasih, karena adanya penyakit bawaan yang memicu Covid-19.

“Ya, pasien tersebut tak memiliki riwayat perjalanan tapi memang ada gejala, kemudian kita lakukan evaluasi dan observasi,” kata Jubir Penanganan Covid-19 Kabupaten Pelalawan, Asril M, Kes, via selulernya kepada wartawan, Sabtu (18/4/2020).

Asril menjelaskan bahwa pasien DF tersebut begitu penyakit bawaannya muncul, lalu timbul gejala-gejala yang mirip dengan Covid-19. Karena itu, kemudian kita lakukan evaluasi dan observasi untuk memastikannya. Pasien DF sudah dimakamkan di pemakaman umum di Pangkalan Kerinci dengan protokol Covid-19.**

Komentari Artikel Ini