Suaraburuhnews.com – Pekanbaru – Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebutkan pencitraan menggunakan sensor modis hari ini mendeteksi hanya tujuh titik panas di Sumatera atau turun drastis akibat hujan, dibanding hari sebelumnya 69 titik.
“Sensor modis satelit baik Terra dan Aqua, hari ini terpantau tujuh titik panas di Sumatera dengan wilayah penyebaran terkosentrasi di Provinsi Riau,” ujar Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin di Pekanbaru, Senin.
Sehari sebelumnya, Minggu (6/3), diberitakan terpantau sebanyak 53 titik panas di Riau.
Dia mengatakan, turunnya jumlah titik panas di provinsi tersebut tidak terlepas dari hujan yang terjadi terutama di sejumlah wilayah dengan intensitas ringan pada dini hari tadi.
Potensi hujan dengan intensitas ringan tidak merata diperkirakan masih terus terjadi di wilayah Riau bagian Tengah, Timur dan Selatan terutama pada sore atau malam hari. Secara umum cuaca di provinsi tersebut cerah hingga berawan.
Selain itu, lanjutnya, saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota terutama wilayah pesisir Riau, dibantu TNI dan Polri serta masyarakat tempatan, sedang berjibaku memadamkan kebakaran lahan dan hutan.
“Tujuh titik panas itu tersebar di Siak empat titik, Dumai dua titik dan Bengkalis satu titik. Sementara untuk titik api mengindikasikan kebakaran terjadi di Siak dua titik dan Dumai satu titik,” rincinya.
Sugarin berujar, secara umum untuk wilayah Riau masih dilanda musim hujan karena puncaknya diperkirakan terjadi di pertengahan Maret hingga April 2016.
“Kami ingatkan, bagi masyarakat di Riau tetap waspada sampai April mendatang. Kami juga telah berkoordinasi baik BPBD provinsi atau masing-masing kabupaten/kota, salah satunya dengan mengirimkan informasi hasil prakiraan dan perkembangan cuaca terkini,” ucap dia.
“Langkah ini ditempuh dengan harapan agar seluruh daerah, terutama wilayah yang dianggap rawan banjir dan longsor di Riau, dapat meningkatkan kewaspadaan,” katanya. *