Dugaan Penipuan Absensi Oknum Buruh, PT Pekan Perkasa Tutup Cabang di Pangkalan Kerinci

Bagikan Artikel Ini:

Suaraburuhnews.com – Pangkalan Keronci – PT Pekan Perkasa Diler Mobil Mitshubisi cabang Pangkalan Kerinci tutup menyusul adanya dugaan penipuan absensi oleh sejumlah karyawan, tak hanya tutup, perusahaan ini juga melakukan mutasi terhadap sejumlah karyawa. Persoalan muncul, para karyawan menolok untuk dimutasi kekantor cabang di Pekanbaru. Karyawan juga mengadukan hal tersebut ke pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Pelalawan.

Informasi tersebut disampaikan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnaker) Pemkab Pelalawan H Nasri FE. Selasa (15/3) diruang kerjanya, usai dilaksanakan mediasi untuk ketiga kalinya terkait persoalan PT Pekan Perkasa Diler Mitzubisi di aula kantor Disnaker.

“Ya, memang ada persoalan mereka, para karyawan menolok dipindahkan ke kantor cabang di Pekanburu,”jelas Nasri FE.

Lanjut Nasri FE, sebetulnya persoalan tersebut telah terjadi kira-kira bulan Januari lalu, kalau tidak salah tanggal (13/1), dari pihak Disnaker sendiri telah melakukan mediasi kedua belah pihak.

“Ya, kita telah lakukan mediasi sebanyak tiga kali, dua kali dibulan Februari, serta pada bulan Maret, tepatnya Selasa (15/3) kemarin, namun mediasi tersebut gagal membuahkan kesepakatan. Karena gagal mediasi pihak Disnaker selanjutnya mengeluarkan surat rekomendasi jalur apa saja yang akan ditempuh, tugas kita sampai disitu, dari rekom tersebut bisa saja mereka islah. Kemudian jika harus menempuh jalur hukum, pihak kita menyerahkan kepada mereka,”jelasnya lagi.

Baca Juga :  Sinarmas Grup Menadah dan Menampung Kayu Alam Riau dari Sumber Ilegal

Lalu kenapa persengketaan ini tidak bisa diselesaikan, Nasri mengatakan pihak karyawan ngotok mempertahankan argumentasi mereka.

“Perusahaan mengaku dirugikan dari ulah oknum karyawan dengan memalsukan absensi. Sementara para karyawan bersikukuh tidak mau dipindahkan, dan kesanya menuntut menajemen perusahaan agar tetap membuka cabangnya di Pangkalan Kerinci, sebab market mereka disini,”ujar Nasri yang didampingi Kabib PHI Iskandar, serta Alwi Kasih PHI Disnaker.

Kemudian imbuh Nasi FE lagi, secara logika saja, kalau perusahaan dirugikan ulah oknum yang kongklikong maka ini sangat kita sesalkan.

“Saya pikir persoalan absensi karyawan menyangkut banyak faktor, dari absensi bisa diketahui tingkat kedisiplinan karyawan, kemudian terkait persoalan gaji. Nah kalau perusahaan dirugikan akan hal ini secara terus menerus akan berdampat pada meruginya perusahaan, selanjut dan bisa dipastikan perusahaan siapapun dan dalam bentuk apapun perusahaan melakukan tindakan, bisa saja merumahkan para karyawan. Sementara persoalan disini tidak sampai disitu, mereka dipindahkan saja. Saya pikir hal ini wajar saja kalau ditinjau dari segi kewajaranya. Kita harus juga memahami stuasi ini,”jelas Nasri. Ia mengatakan demikian bukan berati ada apa dengan perusahaan. Ini murni ditinjau dari sudut kewajaran, sementara para kariawan masih saja memaksa untuk tetap buka usahanya di Pangkalan Kerinci. Yang namanya bisnis jelas mengkaji untung ruginya, sebab usaha itu bukan usaha sosial.

Baca Juga :  Bus Sekolah PT ADEI Plantation & Industri Terbalik

Usai dilakukan mediasi tahap tiga, sejumlah awak media memcoba mewawancarai para pekerja sekaligus menajemen PT Pekan Perkasa, namun mereka menolok memberikan komentar.

“Mas, apa tanggapanya terkait adanya tuduhan perusahaan tentang penipuhan absensi yang diduga dilakukan para kariawan,”tanya Jery salah seorang awak media yang turut meliput kegiatan tersebut kepada para karyawan sesaat keluar ruang mediasi. Namum mereka bungkam, hal yang sama juga untuk menajemen perusahaan. (nto)

 

Komentari Artikel Ini