Harga Minyak Mentah Naik

Bagikan Artikel Ini:

SBNC – Jakarta – Harga minyak naik lebih dari 1 persen menyusul berita bahwa eksportir kunci dari minyak mentah, termasuk Arab Saudi, tengah memangkas produksi untuk mengurangi kelebihan pasokan dunia.

Kenaikan harga juga ditopang oleh perkiraan naiknya permintaan dari China.

Harga minyak mentah AS, West Texas Intermediate naik 76 sen ke lvel US$ 53,01. Kenaikan setara dengan 1,5 persen.

Dilansir dari Reuters, Jumat (13/1/2017) harga minyak mentah acuan dunia, Brent juga naik 91 persen ke level US$ 56,01 atau 17 persen. Sesi tertinggi adalah US$ 56,43.

Baca Juga :  Sapa Anies-Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda, Senyuman Anda Berat Sekali

Harga minyak bergerak naik turun pada sebulan setengah ini, di mana konsumen didorong oleh kabar pemangkasan produksi oleh produsen utama di dunia, tapi khawatir akan kecenderungan negara-negara ini memproduksi lebih dari yang disepakati.

Sebelumnya diketahui, OPEC sepakat untuk memangkas produksi dalam sebuah rapat yang dilakukan pada November. Kala itu disepakati pemangkasan produksi dilakukan di awal tahun ini untuk mengurangi kelebihan pasokan yang sebelumnya menjatuhkan harga.

“Pasar sedang dalam pola konsolidasi, dan saat kita dapat lebih banyak tanda dari produsen yang memangkas produksi, kita akan bisa mencapai US$ 55 per barel,” tutur Gene McGillian dilansir dari Reuters, Jumat (13/1/2017).

Baca Juga :  Bawaslu Pelalawan Lakukan Evaluasi Eksisting Terhadap Panwas Kecamatan, Jika tidak Terpenuhi Lakukan Rekruitmen Ulang.

“Pasar mencoba mendorong lebih tinggi lagi dan memantau apa produsen ini akan berbuat curang,” imbuhnya.

Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al Fatih mengatakan, bahawa Arab sudah memangkas produksi ke level terendah dalam hampir dua tahun terakhir.
Sumber : Liputan6.com

Komentari Artikel Ini