Hati – hati Nabi Palsu

Bagikan Artikel Ini:

Heboh Nabi Palsu di Bangkalan, Ini Respons MUI

Majelis Ulama Indonesia menyebutkan apa yang diakui Nur Tajib, pria asal Bangkalan yang mengaku sebagai Nabi Isa, adalah sesuatu yang sulit diterima akal sehat.

“Dia mengaku sebagai Nabi Isa, tapi dia dilahirkan dari ibu yang memiliki suami, berarti dia memang berbohong,” kata Ketua MUI Kabupaten Bangkalan Syarifuddin Damanhuri, Senin 25 April 2016.

Selain itu, ajaran yang disampaikan oleh Nur Tabib juga tergolong menyimpang. Sebab, dalam praktiknya Nur  memiliki syahadat yang berbeda dengan umat Islam pada umumnya.

Baca Juga :  Mengapa Berpuasa?

Karena itu, Syarifuddin meminta kepada masyarakat agar lebih berhati-hati terhadap apa yang disampaikan oleh Nur Tabib. Sebab, hal itu bisa mempengaruhi akidah umat Islam, khususnya yang ada di Bangkalan.

Mengenai langkah yang akan diambilnya, Syarifuddin menyatakan dia akan melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait. Tepatnya, dalam upaya membina Nur Tabib untuk kembali ke ajaran Islam yang sebenarnya.

“Tentunya kami ingin dia kembali ke Islam yang benar, termasuk juga para pengikutnya,” tutur Syarifuddin.

Nur Tabib sebelumnya mengaku sebagai Nabi Isa dan sudah memiliki pengikut sebanyak 30 orang. Mereka tertarik menjadi pengikutnya, karena Nur bisa menyembuhkan penyakit melalui pengobatan alternatif.

Baca Juga :  Mengapa Berpuasa?

Salah satu ajarannya yang dianggap menyimpang adalah pengucapan syahadat yang dilakukan sambil menunjuk dirinya.

“Yang pertama kali saya beritahu, kalau saya adalah Nabi Isa adalah ibu saya,” kata Nur Tabib di Mapolres Bangkalan, Minggu 24 April 2016. [ * ]

Komentari Artikel Ini