Kejamnya Kavitalis, Tidak Hanya Habiskan Hutan Lebih Para Lagi Lenyapkan Sungai

Bagikan Artikel Ini:

Suaraburuhnews.com – Bunut – Dalam negara yang sedang membangun sangat mementingkan pertumbuhan ekonomi. Dengan pertumbuhan ekonominya suatu negara tentu akan berdampak positif terhadap kemajuan negara.

Salah satu andalan pemerintah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah melalui memperbanyak investor, baik dari luar negri maupun dari dalam negri untk menanamkan modalnya di negri ini.

Tak peduli investor yang masuk itu akan menganggu, merusak dan menghilangkan nilai-nilai budaya, norma-norma adat dan bahkan melenyapkan tatanan lingkungan hidup di suatu daerah ataupun desa.

Dan lebih kejam lagi menghancurkan mata pencarian masyarakat tempatan. Sungguh menyedihkan, fakta ini.

Belasan tahun yang lalu, masyarakat Desa Sungai Buluh Kecamatan Bunut masih menimba rezki melalui hasil sungainya. Ikan sungai masih bisa menghidupi nelayan Desa Sungai Buluh. Setiap tahunnya dari hasil Sungai ini juga didapat ikan hias termahal, yaitu ikan arwana.

PMenurut pengakuan warga setempat, bahwa ikan arwana setiap tahun pasti beranak pinak di sungai ini. Dan anak ikan arwana ini setiap tahun pula ditangkap nelayan yang dijual kepada cukong-cukong yang membelinya dengan harga yang mahal.

Namun sayang, lebih kurang 9 kilo meter panjang Sungai Buluh tersebut yang bermuara ke Sungai Kampar kini hanya tinggal kenangan.

Tak ada lagi yang perkasa di sungai ini. Kekejaman investor telah meluluhlantahkan Sungai Buluh. Bagian sungai sudah tak nampak lagi. Jernihnya air dan riak gelombang sungai ini sudah mati. Kematian itu diakibatkan kejamnya sebuah perusahaan perkebunan kelapa sawit PT. ADEI plantation.

Luar biasa. Kekuatan investor seperti bertangan besi. Aturan lingkungan diabaikan. Para pemerintah, penegak hukum seperti tutup mata. Kesalahan- kesalahan perusahaan seakan ditutupi. Tetapi kalau masyarakat yang salah kepada perusahaan, sekali dalam 24 jam ditangkap dan ditahan. Begitulah di negri ini.

 

Yang menyedihkan lagi, bahwa perusahaan ini adalah perusahaan yang konon kabarnya investor dari negara tetangga. Sudalah investornya negara asing tatanan kehidupan negri ini dihancurkan oleh bangsa asing. Tidak hanya menghancurkan hutan belantantara ini lebih jauh dari itu, yakni menghancurkan dan menimbun Sungai Buluh.(bersambung….)

 

Komentari Artikel Ini