Mahasiswa UII Yogyakarta yang Meninggal, Mereka Ditendang di Bagian Perut, Dipukul Pakai Rotan

Bagikan Artikel Ini:

Yogyakarta – Ilham Nur Padmi Listiadi (20) merupakan salah satu dari tiga mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) yang tewas setelah mengikuti pendidikan dasar (dikmar) pecinta alam Mapala Unisi di Lereng Selatan Gunung Lawu.

Almarhum merupakan mahasiswa Hukum Internasional Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta asal Pringgasela Lombok Timur (Lotim), NTB.

Dari penuturan Ilham kepada Lia Afni, kakak pertama almarhum, diksar digelar 14-22 Januari lalu.

“Dia pulang hari Minggu. Ketika menelpon kami, dia mengaku kondisinya baik-baik saja hanya ia merasa kelelahan,” ujar Lia, seperti diberitakan Lombok Post (Jawa Pos Group).

Namun, sehari sepulangnya mengikuti pelatihan, Ilham tiba-tiba pingsan di kamar mandi.

Oleh teman dan ibu kosnya, Senin (23/1) lalu sekitar pukul sekitar pukul 09.00 WIB, ia dilarikan ke Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta.

Setelah di rawat di rumah sakit, Ilham sempat sadarkan diri kemudian menelpon ibunya.

Baca Juga :  Bus Sekolah PT ADEI Plantation & Industri Terbalik

“Katanya dia baik-baik saja, hanya kecapean. Tapi bapak langsung mau melihat kondisi Ilham dan berangkat ke Yogyakarta,” aku Lia,seperti yang dilansir jpnn.
Itu setelah teman Ilham mengirimkan foto kondisi tubuh Ilham yang penuh dengan luka. Bahkan dari keterangan dokter, dari anus Ilham keluar darah.

Dari penuturan teman Ilham, pihak keluarga mengetahui bahwa dalam pelatihan dasar Mapala Unisi ini, para anggota disiksa.

Mereka ditendang di bagian perut bahkan dipukul dengan rotan. Ini menyebabkan sejumlah anggota mengalami luka memar.

Itu juga yang diduga dialami Ilham dari seniornya di Mapala Unisi.

Pihak keluarga juga menunjukkan foto kondisi terakhir tubuh ilham yang penuh dengan luka yang dikirimkan temannya.

Benar saja, meski Ilham mengaku tidak apa-apa, keluarganya di Pringgasela semakin khawatir ketika malam sekitar pukul 21.00 Wita pihak medis di RS Bethesda meminta izin untuk membawa Ilham ke ruang ICU. Karena kondisi Ilham dikatakan sangat kritis.

Baca Juga :  IPMKP Aksi Damai Tuntut CSR PT Indosawit Subur

Setelah dirawat beberapa jam di ruang ICU, Ilham akhirnya menutup mata untuk selamanya.

Pihak keluarga yang ada di Pringgasela dihubungi oleh bibi Ilham yang ada di Magelang menemaninya di ruang perawatan sekitar pukul 00.58 Wita.

“Ada bibinya di Magelang menemaninya di rumah sakit. Dia yang telephone ngasih tahu kalau Ilham sudah meninggal dunia,” cerita Lia dengan nada sedih.

Putra keempat H Syafii mantan Kepala BP4K Lotim itu akhirnya pergi untuk selamanya.

“Kami dari pihak keluarga sekarang hanya bisa berharap kasus ini bisa diusut tuntas. Apalagi ada dua orang lain yang meninggal selain Ilham. Harus ada efek jera bagi pelaku agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali,” ungkap Lia, sebagaimana dikutip suaraburuhnews di jpnn.***

Komentari Artikel Ini