Pabrik Terbakar, Pakaian Siap Ekspor Ludes

Bagikan Artikel Ini:

Suaraburuhnews.com – Dragen – Kebakaran menimpa pabrik garmen yang berlokasi di Dusun Dawangan, Desa Purwosuman, Sidoharjo, Sragen, Jawa Tengah (jateng). Meski tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, api meludeskan tumpukan celana siap ekspor dan ratusan peralatan produksi.

Musibah kebakaran itu kali pertama diketahui oleh Dwi Miarto, satpam pabrik garmen. Saat itu dia melihat kepulan asap tebal keluar dari gudang B. Dia lantas menyuruh temannya untuk mengecek ke lokasi. Saat itu, api sudah telanjur membakar ruang pengepakan pakaian jadi yang siap diekspor. Ratusan mesin produksi yang ada di line 1 dan line 2 juga sudah terbakar.

“Itu adalah gudang pengepakan pakaian jadi yang siap diekspor. Jumlahnya kurang tahu persis, tapi ada banyak,” ujar Dwi, salah satu karyawan, seperti dikutip dari Solopos.com, Senin (26/12/2016).

Baca Juga :  IPMKP Aksi Damai Tuntut CSR PT Indosawit Subur

Saat itu, semua karyawan yang sedang kerja lembur langsung panik dan berhamburan keluar gedung. Sebagian berusaha memadamkan api, tapi api sudah telanjur besar. Enam unit mobil pemadam kebakaran dari Sragen dan Karanganyar dikerahkan untuk memadamkan api. Meski begitu, mobil pemadam kebakaran sulit menjangkau lokasi karena sempitnya pintu masuk pabrik.

Upaya pemadaman itu juga terhalang oleh tembok gedung yang tinggi menjulang. Terpaan angin yang kencang juga membuat api semakin sulit dipadamkan.

Kapolsek Sidoharjo, AKP Agus Taruno mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab terjadinya kebakaran. Namun, dia menduga kebakaran itu dipicu korsleting. “Terkait penyebabnya apa, nanti tunggu saja tim Puslabfor Polda Jateng datang,” paparnya.

Baca Juga :  Kapolres, Bawaslu dan Pabung TNI Bersinergi Tinjau Rapat Pleno PPK Kecamatan Pangkalan Kuras

Menurut Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen Tatag Prabawanto, pabrik belum dilengkapi dengan sarana hidran yang cukup. Hal itu yang menyulitkan tim pemadam kebakaran untuk mendapatkan pasokan air. Dia juga mengevaluasi desain gudang pabrik yang tidak mendukung kerja dari tim pemadam kebakaran.

“Gudang produksi itu menggunakan sistem ban berjalan. Artinya, semua kegiatan produksi dari nol hingga menjadi barang jadi ada di gudang itu. Gudangnya luas, tapi sulit dijangkau tim pemadam kebakaran,” terangnya. ***

Komentari Artikel Ini