Penculikan ABG di Kota Gorontalo Terjadi 2 Kali dalam Sepekan Ini

Bagikan Artikel Ini:

SBNC – Gorontalo – Kasus penculikan terhadap anak baru gede (ABG) di Kota Gorontalo sudah terjadi 2 kali dalam sepekan ini. Korban terakhir adalah Mawar, 15, warga Kota Barat, Gorontalo.

Seperti diberitakan Gorontalo Post (Jawa Pos Group) hari ini, dan sbnc kutip di jpnn.com bahwa kronologisnya pada Jumat (13/1). Mawar berpamitan kepada ibunya, Wati, untuk belajar kelompok di rumah temannya, tak jauh dari rumahnya.

Setelah mendapat izin, Mawar pun pergi. Sebelum sampai tujuan, Mawar yang berjalan sendirian ini masih sempat singgah di salah satu warung makan untuk makan nasi kuning.

Tiba-tiba, datang mobil minibus jenis Toyota Avanza hitam dan menculiknya.

Baca Juga :  IPMKP Aksi Damai Tuntut CSR PT Indosawit Subur

Wati, ibu korban, mulai khawatir karena sudah larut malam, Mawar tak kunjung pulang rumah. Wati pun, dibantu pihak keluarga dan kerabat mencari ABG yang masih duduk di bangku SMP kelas IX itu.

Keesokan harinya, Mawar juga belum pulang dan pihak keluarga belum mendapat kabar sama sekali.

Pada malam harinya, akhirnya pihak keluarga mendapatkan informasi dari kerabat bahwa Mawar sudah ditemukan dan saat itu sudah berada di rumah salah satu keluarganya.

Tepatnya di Desa Bumela, Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Gorontalo. Saat itu, menurut informasi, Mawar sudah tidak sadarkan diri. Saat dijemput pihak keluarga, Mawar pun langsung di rujuk ke Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS).

Baca Juga :  Bus Sekolah PT ADEI Plantation & Industri Terbalik

“Saat ini, kasus ini masih terus diselidiki. Ibu korban belum kami mintai keterangan karena masih berada di rumah sakit dan masih trauma,” ungkap Kabid Humas Polda Gorontalo, AKBP Ary Donny Setiawan, Minggu (15/1).

Namun, dari keterangan sementara yang diperoleh polisi, bahwa Mawar berada di desa Bumela dibawa seorang kerabat berinisial RH alias Raden.

Disinggung kasus tersebut itu penculikan bermotif pencabulan dan asusila, polisi masih enggan berspekulasi.

“Semuanya masih akan diambil keterangannya dan masih mencari motifnya. Sampai sekarang pihak keluarga masih trauma dan korban belum diambil visum,” pungkas alumnus akpol 1996 tersebut.*

Poto : Ilustrasi

Komentari Artikel Ini