Pencuri Ternak Warga Desa Rantaukasih Tewas Amukan Massa

Bagikan Artikel Ini:

Suaraburuhnews.com – Kampar – Pencuri hewan ternak warga Desa Rantaukasih satu orang tewas dan satu lagi babak belur dihajar massa. Buyung Nursan (32) tewas dan satu rekannya Sahrial (39) babak belur dihakimi massa setelah ketahuan mencuri ternak sapi milik Sunaryo warga Desa Rantaukasih Kecamatan Kampar Kiri Hilir Kabupaten Kampar, Riau.

“Kejadian itu bermula ketika pemilik sapi, Sunaryo (51) kehilangan ternak miliknya sebanyak dua ekor, Kamis, 20 Oktober pukul 6.30 WIB di rumahnya,” kata Kapolres Kampar Kiri Hilir AKP Zulkarnain, Sabtu (22/10/2016), seperti yang dilansir Potretnews.com.

Kemudian, Sunaryo melaporkan kejadian ini kepada Kepala Desa Rantau Kasih, Radison meminta agar mencarikan sapi ternaknya. Dibantu warga setempat Sunaryo menyusuri jejak sapinya yang hilang di area hutan akasia milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP).

Baca Juga :  Bus Sekolah PT ADEI Plantation & Industri Terbalik

Sekitar pukul 15.00 WIB warga akhirnya menemukan sapi milik Sunaryo tersebut, namun pencurinya tidak ditemukan. “Karena sudah mendekati malam, warga sepakat untuk mencari maling ternak tersebut ke esokkan harinya,” katanya.

Keesokan harinya, Jumat, 21 Oktober 2016 pukul 05.00 WIB, warga Desa Rantaukasih berhasil menangkap pelaku pencuri ternak itu dan menghakiminya hingga tewas di tempat.

Sementara, puluhan warga Kelurahan Sungai Pagar, Desa Mentulik dan Desa Sungai Petai Kecamatan Kampar Kiri Hilir pukul 11.00 WIB berhasil menemukan satu pelaku lainnya, Sahril dan menghakiminya hingga babak belur.

Baca Juga :  Pelaku Penikaman di Riau Terancam Hukuman Pidana Seumur Hidup

“Saat itu Polisi bertindak cepat dan membawanya ke Klinik Mawar di KM 60 Dusun Tasik Indah untuk dilakukan pertolongan medis,” imbuhnya.

Tersangka selanjutnya dibawa ke Mapolres Kampar untuk dimintai keterangan dan mempertanggungjawabkan perbuatannya. Sementara, jenazah Buyung Nursan sudah dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.

“Setelah kejadian ini situasi di Desa bisa dikendalikan. Bahkan Polisi menurunkan Babinkamtibmas untuk tinggal sementara di Desa guna menambah kepercayaan warga sekitar untuk meredam emosi,” ujarnya. ***

Komentari Artikel Ini