PT AA Hancurkan Kearifan Lokal, 2 Hektar Hutan Kepung Sialang Dibabat

Bagikan Artikel Ini:

PT AA Hancurkan Kearifan Lokal, 2 Hektar Hutan Kepung Sialang Dibabat

??????????????.??? – Pelalawan – Disaat kearifan lokal memerlukan pengembangan dan pelestarian namun faktanya ada perusahaan yang menghancurkan kearifan lokal itu.

Kemarin Kamis (17/2/2021)
Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Pelalawan turun yang kedua kalinya ke lokasi Kepung Sialang Ampaian Todung di Desa Kesuma Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelal, Riau.

Tim dipimpin oleh Sekretaris LAMR Kabupaten Pelalawan Nurzepri, SP dibantu oleh tim lainya yaitu, Samsuardi, Azman, Joni Afrizal dan anak keponakan Batin Hitam Sungai Modang.

Faktanya hasil investigasi itu di lahan Kepung Sialang Ampaian Todung Batin Hitam Sungai Medang itu terlihat lahan atau Kepung Sialang sekitar 2 hektare sudah rata dengan tanah dan terlihat menyisakan tumpukan kayu alam di areal tersebut. Kemudian hutan yang semula alami atau perawan sekarang sudah ditanami dengan tanaman pohon akasia berjenis ekaliptus dengan usia tanam sekitar 2 bulan.

Menurut keterangan Amir warga Desa Betung Kecamatan Pangkalan Kuras yang juga salah satu anak keponakan Batin Hitam menyatakan bahwa dirinya pernah memanen madu lebah di wilayah tersebut pada bulan September tahun 2020 yang lalu.

Baca Juga :  Dihadiri Puluhan Mahasiswa Internasional, Rektor UIR Buka Puasa Bersama JMSI Riau

“Saya sangat yakin di sini saya dulu pada bulan September pernah memanjat pokok Sialang dengan jenis kayu Sesonduk dan menghasilkan madu pada waktu itu sekitar 15 Kg memang tidak begitu banyak karena hanya ada dua sarang pada waktu itu” ungkap Amir saat diwawancarai di lokasi.

Sekretaris LAMR Nurzepri mengatakan meminta semua pihak untuk bersabar karena kita masih mendalami persoalan ini.”Kita masih mendalami persoalan ini, kita sudah turun ke lapangan. Kita lihat memang ada terlihat pohon sialang yang tumbang dan sudah ditanami dengan tanaman akasia ekaliptus, tentu persoalan ini akan kita perjuangkan secara serius” ungkap Nurzepri.

Nurzepri menambahkan bahwa ada dugaan penghilangan barang bukti berupa sarang madu lebah dibawah pokok Sialang.”Kami duga ada upaya penghilangan barang bukti berupa sambang (sarang lebah-red) namun foto yang lama sudah ada pada kami, dan di lapangkan hanya tinggal sedikit sambang yang ada di bawah pohonnya” tambahnya lagi.

Nurzepri juga mengungkapkan jika PT AA membantah dan mengatakan lahan tersebut adalah semak belukar hanya alasan yang dibuat-buat.”Jangan mengada – ngada jika itu belukar kenapa baru diolah oleh PT AA pada saat ini, kalaupun itu belukar tidak mungkin ada pohon kayu alam seperti kulim, temonsu, sesonduk, dan kayu alam lainya di dalam hutan tersebut. Bahkan sudah ada 3 kali panen lahan di sekeliling lahan Sialang Ampaian Todung oleh PT AA namun dibiarkan kenapa baru sekarang ditumbang?” tutup Nurzepri.

Baca Juga :  Menteri PPPA-Ketum PWI Pusat Antusias Jajaki Kerjasama, Inilah Isu-isu Penting yang Dibahas

Pada saat briefing, Yogi selaku salah seorang bagian humasnya PT AA Distrik Nilo mengatakan bahwa lokasi itu bukanlah Kepungan Sialang namun masih dikatakan belukar.

“Kita lihat di peta memang lokasi yang dimaksud bukanlah lokasi Kepungan Sialang, dan mengapa kami belum kelola karena kemiringan lahan yang membuat kami sulit untuk mengelolah lahannya sehingga baru bisa kami kelolah sekarang” jelas Yogi.

Saat briefing itu pihak LAMR Kabupaten Pelalawan juga mengirimkan surat pemanggilan kepada Direksi PT Arara Abadi pada Selasa depan.

Pewarta: Rojuli
Editor: Aps
Foto: Investigasi LAMR Pelalawan (18/2/2021: istimewa).

 

Komentari Artikel Ini