Tanpa Dibantu Disbudparpora Pelalawan Pantai Kute Makin Eksis

Bagikan Artikel Ini:

Suaraburuhnews.com – Pangkalan Kerinci – Pantai Kute (Kuala Terusan) menjadi fenomena menarik dalam dunia bisnis wisata lokal saat ini. Saat ini pengelola wisata pantai ini meraup keuntungan yang besar pada setiap hari libur dan pada iven tertentu.

Tidak hanya itu, keberadaan pantai ini menjadi pencita pundi-pundi ekonomi lokal tumbuh dan berkembang. Semula sebelum dikelolanya pantai ini oleh pemilik hanya ditanami oleh kebun kelapa sawit beberapa pokok saja. Namun sekarang pantai Kute ini sudah disulap oleh pengelola menjadi tempat wisata yang membuat turis lokal banyak mengunjunggi tempat ini bersama keluarga.

Keberadaan pantai ini mengerakan geliat ekonomi kreatif lokal yang mampu munculnya usaha baru bagi masyarakat lokal. Multiplayer efek yang diciptakan atas keberadaan pantai ini hidupnya lapangan kerja bagi masyarakat pinggiran sungai Kampar.

Tumbuhnya berbagai warung jualan, hidupnya usaha perahu motor masyarakat nelayan sekitar. Awalnya warung minuman dan makanan hanya satu saja sekarang makin bertambah banyak. Pantauan suaraburuhnews.com di pantai Kute saat ini warung jualan makanan dan minuman sudah tumbuh seperti cendawan di musim hujan. Saat ini sudah ada 5 unit warung makanan dan minuman.

Selain itu usaha perahu boat atau robin sudah ada puluhan unit milik masyarakat sebagai usaha pendukung keberadaan pantai Kute.

Aspadendi, owner pantai Kute saat dijumpai suaraburuhnews.com Jumat (4/5) sore cukup bangga dengan perkembangan pantai ini dari tahun ke tahun.

Namun dia cukup kesal dengan Pemkab Pelalawan khususnya Dinas Pariwisata yang tak pernah mengulirkan bantuan ke objek wisata Pantai Kute ini. Aspadensi juga menilai Pemda Pelalawan sepertinya pilih kasih dalam memberikan bantuan ke objek wisata.

“Saya sebenarnya sedih mengapa bidang pariwisata itu harus pilih kasih dikit – dikit Bono dikit – dikit Danau Kajuid,” ungkap Aspadendi, dengan nada kesal.

Untuk melengkapi berbagai infrastruktur umum di pantai ini, Aspadendi telah membuat berbagai fasilitas sesuai dengan kemampuan anggaran yang didapatkan dari kunjungan turis.

Selain itu ada juga donatur yang menyumbangkan pembangunan fasilitas ibadah yakni musollah.

“Dulu ada dijanjikan salah satu perusahaan akan menyumbangkan WC, namun sampai saat ini belum juga turun,” tutup Aspadendi. (sbnc/04).

 

Komentari Artikel Ini