Titik Terang Teknopolitan Sudah di Depan Mata

Bagikan Artikel Ini:

Suaraburuhnews.com – Pangkalan Kerinci – Seperti tak ada hentinya. Setahap demi setahap upaya Bupati Pelalawan untuk mewujudkan kawasan teknopilitan semakin dekat mencapai tujuan.

 

Photo

Sesuai dengan master plan pembangunan kawasan teknopolitan bahwa prioritas utama di kawasan ini adalah kawasan pendidikan. Dan faktanya bangunan gedung Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan sudah siap berdiri dengan megahnya di kawasan teknopolitan itu.

Bangunan itu hanya tinggal menempatinya saja dalam proses belajar dan mengajar di kapus itu. Bangunan 3 lantai itu dengan ukuran 60 x 40 meter telah menambah indahnya kawasan teknopolitan

Rencana jangka pendek pemerintah Kabupaten Pelalawan untuk pembangunan fasilitas pendidikan tersebut ditargetkan pada tahun 2017 sudah siap. Sementara pembangunan itu sebelum tahun 2017 telah siap dibangun. Sungguh luar biasa pencapaian target tersebut.

Untuk regulasi dan payung hukum di daerah, DPRD Kabupaten Pelalawan telah membentuk Pansus (panitia khusus) tentang teknopolitan. Dan pansus ini sudah berkerja secara maraton agar semua yang berkaitan dengan regulasi tentang teknopolitan nantinya tidak terkendala dengan payung hukum terkait dengan regulasi tentang teknopolitan.

Tak hanya itu, para tamu dari pusat khususnya BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) Jakarta hampir setiap bulan meninjau kawasan teknopolitan ini. Sudah menjadi kegiatan rutin untuk peninjauan dan pengawasan teknopolitan ini.

 

Photo

Yang mengemparkan lagi ketika Ketua KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) Indonesia, Agus Rahardjo mengunjunggi kawasan teknopolitan ini. Kunjungan Ketua KPK itu seperti tidak diagendakan. Pada hal tujuan utama Ketua KPK datang ke Pekanbaru untuk memperingati Hari Anti Korupsi Internasional (HAKI). Namun karena keinginan Bupati Pelalawan untuk mengajak Agus Rahardjo itu melihat kawasan teknopolitan secara lebih dekat. Akhirnya ajakan Bupati Pelalawan itu ibarat gayung bersambut. Ketua KPK mengabulkan keinginan Bupati dan masyarakat Pelalawan untuk meninjau kawasan teknopolitan itu.

Selain itu, Bupati Pelalawan pada Hari Selasa 14 Desember 2016 telah mempersiapkan helypad yang konon kabarnya untuk landasan hely pejabat negara yang akan turun untuk melihat secara dekat lawasan teknopolitan. Kabar angin, bahwa Presiden Republik Indonesia, Jokowidodo akan melihat kawasan teknopolitan ini.

Kunjungan demi kunjungan pejabat dari berbagai instansi ke kawasan Teknopolitan Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan pembangunannya  masih terus  berlangsung, sehingga masayarakat masih menunggu perkembangan dari hasil pembangunan ini.

 

Photo

 

Sebagaimana diketahui bahwa Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau yang mempunyai sumberdaya alam yang melimpah, terutama perkebunan khususnya komoditas andalan kelapa sawit, karet, dan kelapa. Selain sumberdaya alam, di Kabupaten ini juga terdapat beberapa industri besar dan sumberdaya manusia yang cukup berkualitas. Hal tersebut merupakan potensi yang dimiliki untuk mengembangkan Teknopolitan di Kabupaten Pelalawan.

Secara terminologi, Kawasan Teknopolitan merupakan suatu konsepsi kawasan berdimensi pembangunan ekonomi, sosial dan budaya, yang memiliki sentra kegiatan iptek, kegiatan produktif dan gerakan masyarakat, yang mendukung percepatan perkembangan inovasi, difusi dan pembelajaran. Dalam konteks Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), pembangunan Kawasan Teknopolitan dimaksudkan sebagai salah satu bentuk science and technology park berstandar internasional yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi berbasis teknologi untuk meningkatkan nilai tambah potensi sumber daya alam. Pembangunan Kawasan Teknopolitan juga dimaksudkan sebagai wahana kolaborasi terpadu antara pemerintah, lembaga penelitian dan pengembangan, industri, dan masyarakat, untuk mempercepat perkembangan inovasi sebagai kekuatan ekonomi suatu wilayah.

Pembangunan Masterplan Kabupaten Pelalawan didahului dengan kajian pra Masterplan untuk menggali kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman dari empat aspek, yaitu ekonomi, sosial budaya, dan infrastruktur. Dari hasil kajian tersebut kemudian ditentukan masterplan, strategi-strategi untuk mewujudkan  pembangunan kawasan, serta desain kelembagaan pembangunan kawasan.(sbnc)

Komentari Artikel Ini