Warga Inhil Akhiri Hidupnya di Pohon Mangga

Bagikan Artikel Ini:

Suaraburuhnews.com – Pulau Burung – Warga Inhil dihebohkan sosok mayat yang ditemukan tewas gantung diri di pohon mangga. Mayat korban ditemukan beberapa orang tentangga dan istrinya, Samini (49), warga Jalur 10 Desa Bangun Harjojaya Kecamatan Pulau Burung Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) Provinsi Riau. Istrinya menjerit histeris begitu mengetahui suaminya, Dasar (53), terbujur kaku tergantung di pohon mangga, Rabu (20/7/2016).
Dari keterangan Kepolisian, peristiwa tersebut bermula saat Samini kehilangan suaminya saat bangun tidur, sekira pukul 06:00 WIB.

“Samini mencari di rumahnya tidak ada, kemudian ia pergi keluar rumah untuk mencari. Di luar, Samini bertemu dengan tetangganya, Ani Khoiriyah dan memintanya untuk membantu mencari suaminya,” kata Kapolres Inhil, AKBP Hadi Wicaksono melalui Paur Humas, Iptu Heriman Putra, Rabu (20/7/2016).

Baca Juga :  Sinarmas Grup Menadah dan Menampung Kayu Alam Riau dari Sumber Ilegal

Kemudian, imbuh Heriman, istri korban bersama dengan Ani Khoiriyah bersama-sama mencari korban. Setelah dicari korban ditemukan sekira pukul 07.00 WIB oleh Ani Khoiriah dengan kondisi tergantung di pohon mangga.

“Lalu saksi Ani berteriak meminta tolong dan karena mendengar teriakan tersebut, saksi Rianto Bin Sahudi warga Jalur 10 melihat ke lokasi, lalu memberi tahu pada warga yang lain untuk menolong korban dan saat diturunkan korban sudah meninggal dunia,” tutur Iptu Heriman Putra.

Selanjutnya korban di bawa ke rumah dengan di bantu oleh warga sekitar. Tak lama kemudian, tim dari kepolisian datang ke TKP untuk melakukan pemeriksaan.

Baca Juga :  Bus Sekolah PT ADEI Plantation & Industri Terbalik

“Berdasarkan hasil pemeriksaan kepolisian dan tim medis, diduga sebelum gantung diri, korban meminum racun coracron (racun hama sayur) karena pada saat pemeriksaan, mulut dan hidung korban mengeluarkan cairan racun. Selain itu, dari tubuh korban tidak di temukan tanda-tanda kekerasan,” jelasnya.

Adapun motif korban gantung diri, berdasarkan keterangan istri korban, bahwa sejak seminggu sebelum korban meninggal, korban sering bercerita bahwa tidak lama lagi dia akan mati dan dia sering mengeluh, kalau dia meninggal, siapa yang akan membayar pinjamannya di BRI.

“Mungkin korban depresi hingga mengambil jalan pintas. Saat ini jenazah sudah diserahkan kepada pihal keluarga untuk dikebumikan,” ujar Heriman Putra. ***

Komentari Artikel Ini