Warga Kepung Pencuri Sarang Walet, 1 Meninggal 4 Masih Terkepung

Bagikan Artikel Ini:

Gorontalo – Kericuhan mewarnai situasi di Kelurahan Dulomo Utara, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo, Ahad (26/11) pukul 20.00 wita. Ratusan warga setempat mengepung sebuah gedung yang menjadi tempat sarang burung walet. Para warga itu menghujani gedung milik Sarifuddin Pana itu dengan batu setelah mengetahui ada pencuri sarang walet tengah berada di dalamnya.

Dilansir dari Gorontalo Post (Jawa Pos Group), sejurus kemudian, amuk warga tertuju ke sebuah mobil Datsun Go berwarna abu-abu. Mobil tersebut terparkir di samping gedung sarang burung walet. Warga melempari dan memukul mobil yang bernomor polisi DM 1354 AI itu. Sejurus kemudian api mulai menyala dari jok dalam mobil. Dalam hitungan menit api terus membesar dan melahap bagian demi bagian mobil.

Di tengah kobaran api yang membumbung tinggi, ratusan warga terus berteriak menyuruh orang di dalam gedung untuk keluar. Sesekali warga melemparkan batu ke arah gedung setinggi empat lantai tersebut.

Emosi ratusan warga Dulumo Utara itu tersulut setelah mengetahui rekan mereka Ferry Tubuo (24) tewas setelah terjatuh dari lantai tiga ke lantai dua. Ferry terjatuh saat mengejar empat pelaku pencurian sarang walet. Selain Ferry, Ayi warga Dulomo Utara yang juga ikut mengejar pelaku pencurian terjatuh pula. Ayi mengalami patah lengan sebelah kanan.

Mobil yang dipakai para pencuri sarang walet saat dibakar massa yang marah (Gorontalo Post/JawaPos.com)

Pencurian sarang walet milik Sarifuddin Pana itu bermula ketika aliran listrik di wilayah Dulomo Utara padam pukul 18.30 wita. Di kala wilayah Dulomo Utara gelap gulita, sejumlah warga melihat ada sebuah mobil parkir di samping gedung sarang walet milik Sarifuddin Pana.

Baca Juga :  Kapolres, Bawaslu dan Pabung TNI Bersinergi Tinjau Rapat Pleno PPK Kecamatan Pangkalan Kuras

Warga yang curiga melihat gerak-gerik orang yang turun dari dalam mobil, lantas melakukan pengintaian. Dari situ diketahui bila empat orang yang turun dari dalam mobil hendak melakukan pencurian sarang walet.

Mengetahui ada yang akan melakukan pencurian, Ferry Tobuo dan rekannya Ayi berusaha melakukan pengejaran. Mereka lantas naik tangga bambu di samping gedung dan kemudian masuk ke lantai satu dalam gedung. Di dalam gedung, Ferry dan Ayi kembali naik tangga bambu menuju ke lantai dua dan lantai tiga.

Ada dua versi informasi mengenai jatuhnya Ferry dan Ayi. Versi pertama menyebutkan bila keduanya didorong saat akan tiba di lantai tiga gedung. Sementara versi kedua menyebutkan bila tangga yang dinaiki Ferry dan Ayi bergeser dan kemudian terjatuh.

Pada saat Ferry dan Ayi terjatuh, warga pun mendengar teriakan keduanya. Sehingga hal itu menyulut emosi warga yang sedang berjaga-jaga di luar gedung. Di tengah kerumunan warga, sekitar pukul 19.15 wita, anggota Polres Gorontalo Kota dan Polsek Kota Utara tiba di lokasi.

Petugas berusaha menenangkan warga. Namun lantaran sudah emosi, warga terus melempari batu ke gedung serta membakar mobil milik kawanan pencuri.

Beberapa saat kemudian, petugas Polres Gorontalo masuk ke dalam gedung. Situasi gelap membuat petugas berhati-hati. Apalagi beredar kabar bila kawanan pencuri membawa senjata tajam.

Tak berapa lama, petugas berhasil membekuk empat kawanan pencuri yang sudah berada di lantai empat gedung.

Ditengarai keempat pencuri itu hendak melarikan diri dan melompat dari gedung setinggi lebih kurang 10 meter itu. Petugas pun sigap langsung membekuk keempatnya. Diketahui keempat pencuri sarang walet itu yakni Polce (42) dan Isal (26) asal Bitung, Sulawesi Utara serta Ewin (40) dan Andi (41) warga Biawu, Kota Selatan.

Baca Juga :  IPMKP Aksi Damai Tuntut CSR PT Indosawit Subur

Setelah diamankan, petugas sempat kesulitan mengevakuasi para pelaku. Pasalnya, amuk warga makin menjadi-jadi setelah mengetahui keempat pelaku pencurian berhasil diamankan.“Kasih keluar kamari dorang..,” teriak warga dalam keadaan emosi.

Meski begitu, petugas terus berusaha menenenangkan. Bahkan Kapolres Gorontalo Kota AKBP Yan Budi Jaya,SIK.,MM turun langsung ke lokasi kejadian. Sekitar Pukul 22.30 Wita anggota Sabhara Polda Gorontalo tiba di lokasi dan disusul dengan anggota dari Polres Bone Bolango.

Meski sudah banyak personel Kepolisian di lapangan, masyarakat tetap tidak mau bubar dan lebih memilih bertahan di jalan untuk menghalau pelaksanaan evakuasi yang akan dilakukan anggota Polres Gorontalo Kota.

Sekitar pukul 23.30 Wita, 30 personil Brimob Polda Gorontalo bersenjata lengkap tiba di lokasi. Upaya evakuasi berhasil dilakukan. Para pelaku pun digiring ke mobil barracuda dan dibawa ke Polres Gorontalo Kota. Setelah itu, disusul korban meninggal dunia yang dibawa dengan mobil ambulance Polri.

Kapolres Gorontalo Kota AKBP Yan Budi Jaya,SIK,MM ketika diwawancarai menjelaskan, pihaknya masih akan melakukan pengembangan terkait dengan kasus ini. Untuk identitas para pelaku masih akan ditelusuri terlebih dahulu serta motif dari yang mereka lakukan.

“Kami belum bisa memberikan informasi secara mendetail, karena hal ini masih dalam pengembangan. Yang pasti, dalam kejadian ini satu unit mobil diduga telah dibakar oleh masyarakat dan ada dua korban. Satu meninggal dunia dan satunya lagi mengalami luka berat dan telah dirawat di Rumah Sakit Aloei Saboe,” pungkasnya.***

Editor : Rojuli

Sumber : Jawa pos.com

Komentari Artikel Ini