21 Hari Derita Kabut Asap, Menari-nari di Atas Penderitaan Rakyat

Bagikan Artikel Ini:

21 Hari Derita Kabut Asap, Menari-nari di Atas Penderitaan Rakyat

Suaraburuhnews.com – Pangkalan Kerinci – Terhitung, sudah 21 hari kabut asap tebal terus – menerus menyelimuti Kabupaten Pelalawan propinsi Riau. Pertamanya kabut asap terjadi di dalam catatan sbnc pada hari Senin (2/9) dan sekarang Hari Sabtu (21/9).

Dua puluh satu hari sudah cukup terlalu lama paru-paru rakyat Riau menghirup kabut asap. Sudah banyak yang menjadi korban ISPA. Ribuan rakyat paru -parunya sesak dan dikotori kabut asap ulah kebakaran hutan dan lahan. Satu per satu nyawa melayang, balita, dewasa dan lansia.

Karhutla yang masih terus berlangsung ini mengakibatkan dampak yang luas baik dari segi kesehatan maupun dari sisi ekonomi. Dalam catatan ekspos Jikalahari bahwa masyarakat propinsi Riau yang terkenak ISPA sebanyak 281.626 jiwa. Berbagai kegiatan terganggu seperti kegiatan sosial, pendidik dan ekonomi.

Kebakaran hutan dan lahan terus terjadi. Luas lahan terbakar akibat karhutla di wilayah Riau semakin meluas. Dari bulan Januari sampai sekarang sudah 46 ribu hektar luas karhutla (Jikalahari).

Menurut presiden Jokowi bahwa Karhutla yang terjadi teroganisi dan salah satunya dimanfaatkan untuk pembersihan lahan atau land clearing untuk ditanami sawit atau akasia oleh pelaku Karhutla.

Derita kabut asap yang lebih dua minggu ini hanyalah menambah pedih derita rakyat Riau. Para penguasa menari-nari di atas penderitaan rakyatnya sendiri. Kabut Asap melalui kebijakannya juga tidak mampu menampakkan hasil. Terbukti sudah 21 hari kabut asap tak hilang dan berkurang. Sementara rakyat terus dan terus pengap-pengap dalam bernapas.

Mereka hanya bisa berjanji dalam kampanye tentang polusi setelah terpilih lupa semua janjinya.

Sepertinya tak bisa lagi berharap hanya kepada-Mulah Ya Allah kami meminta, tutunkanlah malaikat Mu sirami kami hujan, amiin.(Sbnc/tajuk).

Komentari Artikel Ini