Bahaya Klorin Bagi Manusia yang Dibuang ke Udara Melalui Cerobong Pabrik Rayon

Bagikan Artikel Ini:

Bahaya Klorin Bagi Manusia yang Dibuang ke Udara Melalui Cerobong Pabrik Rayon

Senyawa organoklorin apabila masuk ke tubuh manusia bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh, merusak hepar/hati, ganggunan pencernaan, gangguan pernafasan dan iritasi,” DR. Elviriadi.

Suaraburuhnews.com – Pangkalan Kerinci – Dampak lingkungan yang dikeluarkan oleh cerobong pabrik rayon yang mengunakan zat kimia klorin (Cl2) mempunyai dampak buruk bagi manusia.

Menurut pakar lingkungan yang merupakan anak jati Riau DR. Elviriadi mengatakan kepada sbnc, ada bermacam penyakit yang diakibatkan oleh klorin (Cl2) dibuang ke udara melalui cerobong asap pabrik rayon.

Dampak penggunaan zat kimia Cl2 atau klorin untuk proses kimia pabrik berbahaya bagi manusia.

“Klorin dengan nama kimia (Cl-2) berbentuk gas kuning kehijauan yang sangat halus, bila terikat dengan Natrium (Na) berfungsi sebagai pemutih dan penghalus kain, kertas atau air,” katanya.

Dosen UIN Suska itu menambahkan, penggunan klorin untuk pabrik pulp atau tekstil harus extra hati hati.

“Penggunaan klorin harus ekstra hati- hati, bila IPAL (Instalasi Pengelola Limbah) bocor atau lepas ke udara, bisa menimbulkan dampak serius bagi manusia,” katanya.

Kepala Departemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI itu merinci, bila senyawa organoklorin seperti PCBs, Dioksin, DDT lepas ke udara atau ke media lingkungan maka terjadi ancaman kesehatan.

“Ya, senyawa organoklorin apabila masuk ke tubuh manusia bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh, merusak hepar/hati, ganggunan pencernaan, gangguan pernafasan dan iritasi, ” jelas mantan aktivis mahasiswa itu.

Pembuangannya harus dipantau melalui penyediaan alat Continuous Emission Monitoring Sistem (CEMS).

Ketua Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah itu menjelaskan, seharusnya dampak lingkungan sudah termaktub dalam dokumen AMDAL.

“Dampak lingkungan seperti pencemaran udara ini harusnya sudah klir di AMDAL, dari AMDAL baru diterbitkan ijin lingkungan,” beber akademisi yang dikenal kritis itu.

Kepala Departemen Perubahan Iklim Majelis Nasional KAHMI itu merinci, senyawa Cl2 atau klorin memang sering digunakan untuk campuran dalam membentuk serat rayon sebuah pabrik tekstil

“Solusinya Pak Bupati HM. Harris dan Pak Dewan turunlah, ini dampaknya serius,” jelasnya.

Elviriadi menambahkan,”Selama ini memang validitas AMDAL di Indonesia masih sangat diragukan. Oleh itu, kita minta Bupati Pelalawan cross-check ke lapangan dan segera bentuk tim independen. Sebelum timbul konflik warga dengan PT.RAPP makin membesar,” pungkas Putra Melayu Selatpanjamg yang istiqamah gundul kepala demi nasib hutan.(sbnc).

Poto: Pabrik PT APR di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan, Riau.

Komentari Artikel Ini