BMKG: Waspada Potensi Curah Hujan Tinggi dan Kekeringan Meteorologis di Indonesia 10 Hari ke Depan

Bagikan Artikel Ini:

BMKG: Waspada Potensi Curah Hujan Tinggi dan Kekeringan Meteorologis di Indonesia 10 Hari ke Depan

πŸ…’π—Žπ–Ίπ—‹π–Ίπ–»π—Žπ—‹π—Žπ—π—‡π–Ύπ—π—Œ.π–Όπ—ˆπ—† – Jakarta – Berdasarkan siaran pers BMKG yang dikutip di www bmkg.go.id bahwa pantauan BMKG hingga akhir Agustus 2021, perkembangan musim kemarau tahun 2021 menunjukkan bahwa 85,1% wilayah Indonesia sedang mengalami musim kemarau. Namun demikian, masih ada hujan dan beberapa wilayah justru sudah mengawali musim hujan, diantaranya sebagian Sumatera bagian tengah, sebagian Jawa tengah, sebagian besar Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua bagian timur.
Dari monitoring Hari Tanpa Hujan berturut-turut (HTH) dilaporkan beberapa wilayah di NTB dan NTT mengalami HTH dengan kategori sangat panjang (31- 60 hari) dan extreme panjang (>60 hari). Daerah yang mengalami HTH sangat panjang berada di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Sementara itu Wilayah yang mengalami HTH Ekstrim Panjang ( > 60 ) Hari Tidak Hujan meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dengan HTH terpanjang selama 149 hari terjadi di Oepoi, Nusa Tenggara Timur.

Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis mengacu pada monitoring kejadian HTH di atas dan prediksi peluang hujan kategori rendah (<20 mm/10 hari), terdapat indikasi adanya potensi kekeringan meteorologis pada beberapa kabupaten/kota di provinsi Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur, dengan status Siaga dan Awas sebagai berikut :

– Kategori AWAS: Jawa Timur (Kab. Bangkalan, Kab. Bondowoso, Kota Surabaya, Kab. Pamekasan, Kab. Situbondo, Kab. Sumenep), NTB (Kab. Bima, Kab. Sumbawa) NTT (Kab. Alor, Kab. Belu, Kab. Ende, Kab. Flores Timur, Kotamadya Kupang, Kab. Kupang, Kab. Sumba Barat, Kab. Sumba Timur, Kab. Timor Tengah Selatan, Kab. Timor Tengah Timur).
– Kategori SIAGA: Jawa Timur (Kab. Banyuwangi, Kab. Sampang, Kab. Sidoarjo), NTB (Kab. Dompu), NTT (Kab. Sikka).
– Kategori WASPADA: Bali (Kab. Buleleng), NTB (Kab. Kodya Mataram, Kab. Lombok Tengah, Kab. Lombok Timur).

Dampak kekeringan meteorologis biasanya diikuti antara lain, berkurangnya persediaan air untuk rumah tangga dan pertanian serta meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan. Sehubungan dengan hal tersebut, kiranya informasi ini bisa dijadikan kewaspadaan dan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak ikutan dari kekeringan meteorologis.
Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi.

Di Indonesia bagian selatan waspada kekeringan, di bagian barat dan utara Indonesia justru perlu kewaspadaan untuk potensi curah hujan tinggi dan potensi cuaca ekstrim. Berdasarkan prakiraan peluang curah hujan dasarian (10 harian), terdapat indikasi potensi curah hujan tinggi hingga 2 (dua) dasarian ke depan dengan status Waspada, Siaga hingga Awas, sebagai berikut :

– Kategori AWAS: Papua Barat (Kaimana), Papua (Pegunungan Bintang, Mimika, Boven Digoel, Asmat, Yahukimo, Nduga).
– Kategori SIAGA: Papua Barat (Sorong Selatan, Sorong. Tambrauw, Kaimana, Teluk Bintuni ), Papua (Paniai, Nabire, Dogiyai, Puncak).
– Kategori WASPADA: Kalimantan Timur (Kutai Barat), Kalimantan Utara (Malinau), Sulawesi Barat (Mamuju, Mamuju Utara), Sulawesi Tengah (Banggai, Tojo Una-una, Morowali), Sulawesi Tenggara (Kolaka Utara), Papua Barat (Kota Sorong, Manokwari), Papua (Mappi, Puncak Jaya, Jaya Wijaya, Lanny Jaya).

Prakiraan Daerah Potensi Banjir
Dasarian I September 2021 daerah yang perlu diwaspadai, sebagai berikut :

– i.Kategori TINGGI : Papua (Kab. Deiyai, Dogiyai, Mimika, Nabire, dan Paniai).
– ii.Kategori MENENGAH : Jambi (Kab. Kerinci), Bengkulu (Kab. Muko-muko), Kalimantan Barat (Kab. Kapuas Hulu, Sintang), Kalimantan Tengah (Kab. Gunung Mas, Kapuas, Katingan, Kotawaringin Timur, Murung Raya), Kalimantan Selatan (Kab. Kotabaru, Tanah Bumbu), Kalimantan Timur (Kab. Berau, Mahakam Ulu), Kalimantan Utara (Kab. Malinau, Nunukan), Sulawesi Utara (Kab. Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan), Gorontalo (Kab. Bone Bolango), Sulawesi Tengah (Kab. Banggai, Buol, Donggala, Morowali, Morowali Utara, Parigi Moutong, Poso, Sigi, Tojo Una-Una, Tolitoli, Kota Palu), Sulawesi Barat (Kab. Majene, Mamasa, Mamuju, Mamuju Tengah), Sulawesi Selatan (Kab. Luwu Timur, Luwu Utara), Sulawesi Tenggara (Kab. Kolaka Utara, Konawe, Konawe Selatan, Konawe Utara, Kota Kendari), Maluku (Kab. Buru, Buru Selatan, Maluku Tengah, Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, Kota Ambon), Maluku Utara (Kab. Pulau Morotai), Papua Barat (Kab. Manokwari, Sorong, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Kota Sorong), dan Papua (Kab. Deiyai, Dogiyai, Jayawijaya, Mamberamo Raya, Mamberamo Tengah, Mimika, Nabire, Paniai).

Memasuki masa peralihan dari Musim Kemarau ke Musim Hujan, masyarakat dihimbau dapat lebih mewaspadai kejadian cuaca ekstrem seperti hujan es, hujan lebat dengan periode singkat, dan angin puting beliung. Periode musim hujan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah luas tanam, melakukan panen air hujan, dan mengisi waduk/danau yang berguna untuk periode musim kemarau yang akan datang. Masyarakat diharapkan terus memantau perkembangan iklim dan cuaca terkini melalui berbagai macam kanal informasi resmi dari BMKG. Informasi terupdate Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis dan Informasi Prediksi Potensi Banjir Dasarian dapat diakses dari https://iklim.bmkg.go.id.
Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG membuka layanan informasi cuaca dan iklim 24 jam, yaitu melalui:

http://www.bmkg.go.id;
– follow media sosial @infoBMKG;
– aplikasi iOS dan android “Info BMKG”;
– atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.*

Editor: Aps
Foto: Ilustrasi BMKG.

Komentari Artikel Ini