Derita Guru TK Menunggu Uluran Tangan untuk Biaya Berobat

Bagikan Artikel Ini:

Derita Guru TK Menunggu Uluran Tangan untuk Biaya Berobat

Suaraburuhnews.com – Pangkalan Kerinci – Guru Taman Kanak-kanak (TK) itu bernama Aisyah Sahara (22). Dia warga BTN Bumi Lago Permai Blok A1 no 10/25 RT/RW 004/010 Pangkalan Kerinci Kota Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan, Riau.

Sehari-hari Aisyah mengajar di salah satu TK (Taman Kanak-kanak) Al Ikhkas Pangkalan Kerinci.

Saat ini sangat membutuhkan uluran tangan siapa saja karena dia dalam keadaan sakit.

Pada saat memasuk bulan puasa kemarin, Aisyah mengalam sakit. Aisyah diperiksa di Rumah Sakit Amelia Medika Pangkalan Kerinci dan mendeita asam lambungnya naik dan harus di rawat inap bebrapa hari di Rumah Sakit itu. Setelah melakukan rawat inap Aisyah sudah mulai pulih.

Tak berselang lama Aisyah jatuh sakit kembali, dan harus dilarikan ke Tumah Sakit Umum Selasih Pangkalan Kerinci. Dokter mengatakan Aisyah terkena Anemia dan harus dilakukan tranfusi darah sebanyak 4 kantong. Setalah 2 minggu dirawat Aisyah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah mulai pulih.

Baca Juga :  Kapolres AKBP Suwinto Didampingi Ketua PN Benny Arisandy Gerebek Markas JMSI Pelalawan

20 hari setelah pengobatan Aisyah merasakan sakit kembali, karena sudah tidak ada lagi biaya untuk pergi berobat ke Pekanbaru akhirnya keluarga memutuskan berobat alternatif di sekitar rumah dan biaya terjangkau.

Kondisinya tidak juga ada perubahan bahkan yang terjadi perut Aisyah yang membesar. Rumah sakit di sekitar Pangkalan Kerinci memberikan saran untuk merujuk Aisyah ke rumah sakit Pekanbaru.

Pada tanggal 22 Agustus 2020 Aisyah dilarikan ke rumah sakit di Pekanbaru, dengan kondisi perut membesar dan badan menguning.

Saat ini Aisyah dirawat diruangan IMC (Intermediate care) Rumah Sakit Awal Bros Jalan Sudirman Pekanbaru. Saat ini kondisi kesehatannya sudah tidak stabil dan harus dilakukan penanganan khusus.

Dalam satu hari Aisyah menghabiskan Rp15 juta karena butuh pemulihan pada badannya. Estimasi untuk pengobatan Aisyah mencapai ratusan juta.

Baca Juga :  Dihadiri Puluhan Mahasiswa Internasional, Rektor UIR Buka Puasa Bersama JMSI Riau

Ayah dan Ibu Aisyah kini kesulitan untuk mencari dana sebesar itu namun Aisyah harus dirawat, jika tidak dirawat akan membahayakan nyawa Aisyah.

Aisyah yang berprofesi sebagai guru TK tidak memiliki tabungan untuk berobatnya, ayah sudah tidak bekerja karena sudah tua dan pendengarannya tidak normal lagi, Ibu aisyah kini hanya sebagai guru Madrasah Diniah Awaliah ( MDA ). Dalam kondisi pandemi corona ini mereka sudah tidak bekerja seperti sedia kala dan pemasukan juga tidak ada.

Bantuan dari kita sangat dibutuhkan oleh guru TK ini. Bagi para donatur yang ingin membantu kirim bantuannya ke rekening nomor 900-00-1982346-8 a/n Khairunisa try zalmiarty Bank Mandiri.

Ditulis : Rojuli
Editor : Aps
Poto : Aisyah Sahara (istimewa).

 

Komentari Artikel Ini