Fenomena Menjamur Pasar Kaget di Pangkalan Kerinci Bukti Pemerintah Kabupaten Pelalawan Tak Mampu Kelola Pasar

Bagikan Artikel Ini:

Suaraburuhnews.com – Pangkalan Kerinci – Belakangan ini fenomena sosial ekonomi di Kabupaten Pelalawan khusunsya di Pangkalan Kerinci terjadi kesenjangan. Akibatnya daya beli masyarakat turun dan kecenderungan masyarakat mencari harga pasar yang murah. Menjamurnya pasar kaget menunjukan bahwa masyarakat mencari harga barang yang terjangkau.

Bertahannya pasar kaget dan masih eksis saat ini merupakan bagian pengelolaan pasar oleh Pemkab Pelalawan tak mampu.

Lebih kurang dalam satu tahun di Pangkalan Kerinci ibukota Kabupaten Pelalawan sudah berdiri 3 unit pasar kaget. Pasar kaget ini memfalisitasi warga sebagaimana pasar resmi.

Ketiga pasar kaget itu pertama berdiri di dekat Pengadilan Negeri Pelalawan Desa Makmur, pasar kaget kedua berada di Jalan Seminai Kerinci Kota yang tak jauh dari kantor Bupati Pelalawan dan pasar kaget ketiga terletak di Jalan Pelita Ujung Pangkalan Kerinci Timur.

Baca Juga :  HOAX: FILTER DULU SEBELUM DI SEBARLUASKAN

Ketiga pasar kaget ini dibukanya berbeda. Pasar kaget di Desa Makmur operasionalnya sore Senin, pasar Seminai Kerinci Kota operasionalnya sore Jumat dan pasar kaget di Jalan Pelita operasionalnya Rabu sore.

Fenomena ini merupakan masalah yang selama ini secara diam-diam sudah ada di tengah masyarakat. Namun pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pasar Kabupaten Pelalawan tidak tanggap menyikapi hal ini. Akhirnya inilah yang terjadi, munculnya pasar kaget di ibukota Kabupaten sebanyak tiga pasar kaget.

Andaikan pemerintah daerah kelola pasar dengan baik dan resmi maka akan mendapatkan pendapatan bagi daerah. Namun karena pemerintah daerah tidak tanggap maka dengan munculnya pasar kaget ini pemerintah daerah hanya gigit jari dan tak bisa berbuat apa-apa. Pada hal pundi-pundi APBD ada di situ.

Baca Juga :  HOAX: FILTER DULU SEBELUM DI SEBARLUASKAN

Bagi individu atau kelompok pelola ketiga macam pasar kaget ini masing-masing mempunyai tujuan tersendiri. Tepapi bagi masyarakat konsumen terutama ibu-ibu perbandingan harganya cukup lumayan murah. Seperti harga ikan sungai. Harga di pasar kaget jauh murah dibandingkan dengan harga di pasar baru. Di pasar baru harga jual ikan baung sungai berkisar Rp 80 ribu per kg, sedangkan di Pasar kaget berkisara Rp 50 ribu per kg.

Karena harga murah dan terjangkau maka tingkat kunjungan warga ke pasar kaget ini cukup tinggi. Tak kalah dengan Pasar Baru di Pangkalan Kerinci. Saat sbnc amati mengapa kaum ibu- lebih senang belanja di pasar kaget ini karena harga barang di pasar kaget jauh lebih murah dibandingkan Pasar Baru.***

 

Komentari Artikel Ini