PT Arara Abadi Masih Cemari 4 Sungai Terantang Manuk

Bagikan Artikel Ini:

Poto: Kondisi air Sungai Bantai Toap, Desa Terangtang Manuk (9/9/2020).

PT Arara Abadi Masih Cemari 4 Sungai Terantang Manuk

Ditulis: Rojuli

Editor : Aps

Suaraburuhnews.com – Pangkalan Kerinci – Pasca DLH Pelalawan turun ke Desa Terantang Manuk Kecamatan Pangkalan Kuras pada Tanggal (30/9/2020) kemarin sampai hari ini Rabu (9/9/2020) sudah sepuluh hari kondisi 4 sungai dalam keadaan tercemar oleh limbah PT Arara Abadi.

Pantauan suaraburuhnews.com di Desa Terantang Manuk hari ini Rabu (9/9/2020) Sungai Bintai Toap (Terap) dalam kondisi tercemar.

Saat investigasi suaraburuhnews.com didampingi tokoh masyarakat dan Ketua RT 01 RW 04, Khairat Dusun 2 Terantang Manuk.

“Lihatlah, kondisi air sungai ini masih tercemar dan berwarna hitam,” ungkap Khairat keoada suaraburuhnews com.

“Sampai kapan keadaan semacam ini kami derita,” tanya Ketu RT itu.

Lain halnya yang diungkapkan oleh tokoh masyarakat, Basri Gentel (41). “Anak saya tak mau makan ikan sungai hasil tangkapan lukah saya lagi di sungi ini. Rasa ikannya sudah payau,” kata Basri Gentel.

Menurut Sekdes Terantang Manuk ada beberapa sungai yang dialiri limbah PT Arara Abadi ini. Sungai Manu, Sungai Pabarau, Sungai Bantai Toap dan
Sungai Anak Ai Gajah.

Humas PT Arara Abadi, Marhalim saat dikonfirmasi via ponselnya siang tadi berkali-kali tidak merespon dan memberikan jawaban.

Sementara itu Kadis DLH Pelalawan, Eko Novitra saat di konfirmasi sbnc kapan keluar hasil labkes propinsi Riau tentang limbah PT Arara Abadi menyatakan,” Belum tau kapan keluarnya. Minimal 2 Minggu,” kata Kadis DLH.

Komentari Artikel Ini