Resahkan Warga, Orang Tak Waras Dibakar Massa Hidup-hidup

Bagikan Artikel Ini:

Suaraburuhnews.com – Karo – Tobat Sembiring (45) tewas dengan cara tragis. Dia dibakar hidup-hidup karena kurang waras dan membuat resah warga. Kejadian sadis itu berlangsung pada Rabu (9/5) malam. Warga Desa Tanjung Mbelang, Kecamatan Tiga Ndreket, Kabupaten Karo, itu ditangkap warga.

Sepekan terakhir, Tobat memang kerap mengganggu dan meresahkan warga. Setiap ada yang melintas, pasti dikejarnya dengan menggunakan klewang (pedang panjang).

Warga yang resah, kemudian menyeret Tobat dari jalan menuju sebuah ladang warga. Warga yang jumlahnya ratusan itu kemudian menganiayanya. Kemudian dia dibakar.

Belakangan diketahui, Tobat telah melakukan pembunuhan kepada istri sendiri pada 2013 silam. Kasusnya pun sudah sampai di pengadilan.

Baca Juga :  IPMKP Aksi Damai Tuntut CSR PT Indosawit Subur

“Kasusnya itu sempat diproses sampai ke Pengadilan dan Hakim memutuskan bahwa korban benar-benar mengidap sakit jiwa alias gila. Oleh keluarga saat itu, korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Jiwa,” ujar Kasat Reskrim Polres Karo AKP Ras Maju Tarigan, Kamis (10/05).

Saat kejadian itu, polisi langsung bergerak ke lokasi dan melakukan penyelidikan. Ternyata keluarga Tobat sudah ikhlas dan berjanji tidak menuntut kejadian tersebut. Keluarganya juga sudah membuat surat pernyataan di depan para petugas.

“Tadi malam korban langsung dibawa keluarganya untuk dikebumikan. Mungkin hari ini penguburannya. Namun begitu, kita tetap masih melakukan penyelidikan. Kita belum tahu, korban dibakar pakai apa. Masih penyelidikan,”ujarnya.

Baca Juga :  Truk Anggota Dewan Pelalawan Lenyap Dini Hari

Informasi yang dihimpun, penyakit jiwa itu memang sudah lama diidap Tobat. Dia sering bertingkah aneh di kampung dan sudah keluar masuk rumah sakit jiwa.

Untuk diketahui, pada November 2013, Tobat Sembiring membunuh istrinya Apriani beru Pasi (35) dengan cara dimutilasi dan dibakar menggunakan ban. Warga mengetahui kejadian itu saat seekor anjing menggondol tengkorak kepala Apriani.

Setelah diselidiki polisi, ditemukan tulang belulang yang kondisinya gosong bersama bakaran ban bekas tepatnya di belakang rumah korban.

Sumber, JawaPos.com

Komentari Artikel Ini