Terlambat Apel 17 Agustus, Camat Tinju Kepala Desa di Depan Orang Ramai

Bagikan Artikel Ini:

Terlambat Apel 17 Agustus, Camat Tinju Kepala Desa di Depan Orang Ramai

Suaraburuhnrews.com – Rohil – Tak tahan menahan amarahnya melihat kelakuan Kepala Desa atau Penghulu karena terlambat apel 17 Agustus 2020 Senin kemarin, seorang Camat tinju oknum kepala desa.

Dilansir sekilasriau.com Camat Kubu, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Riau bernama Asrul, S. Sos menampar dan meninju Penghulu atau Kepala Desa Sungai Kubu bernama Bulkrim.

Pengakuan Bulkrim Selasa, (18/8/20) menjelaskan kronologis kejadian. Pada apel, dirinya lambat datang padahal apel masih berlangsung sehingga dirinya tidak ikut apel tersebut.

“Setelah selesai acara saya masuki ke lapangan, niat saya mau minta maaf kepada Pak Camat karena lambat datang. Saya dipanggil oleh Pak Camat dan saya langsung ditinju dan ditampar dua kali di depan orang ramai,”kata Bulkrim.

Baca Juga :  Truk Anggota Dewan Pelalawan Lenyap Dini Hari

Atas kejadian pemukulan itu, sambung Bukrim, ia akan melanjutkan ke proses hukum.
“Atas permintaan masyarakat saya agar kasus ini dilanjutkan ke proses hukum. Saat ini saya sedang di Polsek Kubu membuat laporan. Hasil visum sudah keluar, selanjutnya akan saya informasikan,”tegas Bukrim.

Sementara itu, Camat Asrul membenarkan apa yang ia lakukan atas Penghulu Sungai Kubu. Hal itu kata dia hanya memberi efek jera kepada para bawahannya agar ke depan setiap apel nasional dapat hadir tepat waktu.

“Apel 17 Agustus ini seharusnya para Penghulu semangat. Apel inikan setahun sekali. Undangan resmi, melalui Whatshapp sudah kami kirimkan. Diundangan tentunya ada waktu pelaksana, seharusnya bisa datang tepat waktu,”bebernya.

Baca Juga :  Bus Sekolah PT ADEI Plantation & Industri Terbalik

Asrul menegaskan, jarak antara lokasi apel dengan rumah Bulkrim hanya lebih kurang 5 menit. “Tidak ada alasan terlambat. Tidak hanya dia, Penghulu lainnya yang juga terlambat akan saya panggil akan saya ajar juga. Jangan mereka membuat hal yang memalukan, ini agenda nasional,”ungkapnya.

Disampaikannya, sejauh ini antara dirinya dengan para Penghulu tidak pernah ada masalah dalam pekerjaan. “Kalau dalam pekerjaan, jika ada keperluan saya layani di rumah meskipun malam hari. Baik itu pencairan dana desa maupun urusan lain. Insiden yang terjadi semata-mata hanya memberikan pelajaran agar bisa menghargai hari-hari nasional ke depannya,”pungkas Asrul.

Ditulis: Buyung Colei
Editor : Aps
Poto : Ilustrasi

Komentari Artikel Ini