Curhat Kezoliman PT PSJ di Mata Pemuda Tempatan

Bagikan Artikel Ini:

Curhat Kezoliman PT PSJ di Mata Pemuda Tempatan

Suaraburuhnews.com – Pangkalan Gondai – Kisruh eksekusi lahan PT. PSJ yang dilakukan beberapa minggu yang lalu oleh DLHK propinsi Riau, membuat terkuaknya aroma tak sedap dari warga Desa Gondai Kecamatan Langgam Kabupaten Pelalawan.

Apa yang di lakukan perusahaan kelapa sawit itu ternyata memilukan orang tempatan.

Sesungguhnya apa yang diperbuat oleh perusahaan ini terhadap masyarakat tempaan inilah yang unggah oleh Firmansyah di medsosnya, pemuda asli Desa Gondai ini.

Kita tidak menyalahkan petani yang berada di bawah naungan PT PSJ. Yaitu ada Koperasi Sri Gumalo Sakti (SGS) & Koperasi Gondai Bersatu (KGB). Saya berdomisili di Gondai asli. Dulu Koperasi SGS dan KGB berada di Desa Gondai. Tapi sekarang ntah dimana dan siapa yang mengelolanya. Bahkan saking ke – Gondaiannya SGS itu adalah inisial dari Almarhum Batin Mudo Desa Pkl. Gondai,” tulisnya.

Selanjutnya Firmansyah melanjutkan,” Masalah ini ibarat bagai benang kusut yang sulit diuraikan satu persatu masalahnya. Sehingga sulit membedakan mana akar masalahnya dan mana pula penyebabnya. Bagi kami penduduk asli Gondai tentu bersyukur (maaf bukan primordialisme) apabila lahan PT. PSJ di gusur. Sekali lagi lahan PSJ. Karena PT. PSJ terlalu zolim. Sekali – kali bisa di cek la lahan PT. PSJ di poros koridor PT. RAPP. Sawitnya yang hidup segan mati tak mau. Sampai sekarang hutangpun belum lunas. Mau sampai kapan lahan masyarakat berhutang 23 Tahun hutang belum lunas. Emangnya kita hidup di zaman Kolonial sehingga mesti membayar upeti,” tulisnya.

Firman meneruskan,”Runut ke belakang PT. PSJ itu tidak ada lahan intinya. Emang pada dasarnya pola Bapak angkatpun. Sekarang muncul lahan inti dan HGU. Tanah dari mana, belum lagi pohon sialang di tebang, limbah yang kami mandikan. Kita bukannya tidak berempati terhadap saudara-saudara kita yang mempunyai lahan KKPA di PT. PSJ. Mereka adalah korban, korban dari PSJ itu sendiri,” tutup tulisan curhat Firmansyah.(sbnc).

Komentari Artikel Ini

Exit mobile version