Harimau Sumatera Terkam Buruh PT Arara Abadi, Kepala Koyak Kena Cakar

Bagikan Artikel Ini:

Harimau Sumatera Terkam Buruh PT Arara Abadi, Kepala Koyak Kena Cakar

πŸ…’π—Žπ–Ίπ—‹π–Ίπ–»π—Žπ—‹π—Žπ—π—‡π–Ύπ—π—Œ.π–Όπ—ˆπ—† – Pelalawan – Seorang buruh kontraktor di PT Arara Abadi (AA) Distrik Merawang, Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan petak 906 bernama Adi Saputra (37) diterkam harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrea). Korban sebagai kepala rombongan kontraktor itu mengalami luka-luka pada bagian kepala karena terkena cakaran Harimau Sumatra.

Berdasarkan siaran pers BKSDA Riau kemarin sebelum kejadian tersebut, salah seorang pekerja lapangan pada hari Jumat (21/10/2022) melihat mata berwarna merah berada ditempat yang gelap diseputaran camp pekerja. Saat itu pekerja lapangan tersebut tidak mengetahui bahwa mata tersebut adalah mata seekor HS;

Saat seluruh pekerja sedang tidur, korban terbangun dan melihat ada seekor HS dengan jarak sekitar 2 meter darinya. Karena kaget korban berteriak keras untuk membangunkan pekerja lainnya, akibatnya HS terkejut dan seketika langsung menyerang korban yang sedang dalam posisi duduk. Saat penyerangan, tangan kiri korban memegang kaki HS dan tangan kanan korban memegang badan (dada) HS sebagai upaya perlawanan. Namun korban sudah terkena cakaran kaki kiri HS di bagian kepala atas.

Korban dan pekerja lainnya mencoba untuk mengusir HS, namun HS tetap tidak pergi dan bahkan masuk ke dalam camp, sehingga seluruh pekerja yang ada berusaha kembali melakukan pengusiran dan akhirnya HS tersebut pergi dan keluar dari camp.

Korban segera dibawa ke klnik perusahhan di distrik Merawang untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan medis oleh dokter. Hasil pemeriksaan korban mengalami luka robek di bagian kepala atas sehingga mendapatkan 20 jahitan.

Selanjutnya pihak perusahaan menghubungi dan melaporkan kepada Balai Besar KSDA Riau atas kejadian tersebut dan seketika langsung menurunkan Tim Balai Besar KSDA Riau dari Resort Kerumutan Utara sebagai Resot terdekat dari TKP untuk melakukan langkah awal mitigasi interaksi negatif dengan memasang camera trap, menghimbau, mengedukasi dan sosialisasi terkait upaya mitigasi interaksi negatif HS serta kegiatan patroli perlindungan HS agar membangun rasa aman para pekerja kembali.

Langkah lanjutan yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan pemagang ijin konsesi hutan tanaman industri terkait dengan implemantasi SOP pelaksanaan kegiatan lapangan dan pengawasannya sehingga mengantisipasi kejadian berulang dikemudian hari.*

Foto: Kondisi korban diterkam Harimau Sumatra, istimewa.

Komentari Artikel Ini

Exit mobile version