Setelah Operasi Bocah ini Keluar Ususnya

Bagikan Artikel Ini:

Samarinda – Nurul Hamidah, (3) ususnya keluar dari tubuhnya setelah menjalani operasi usus buntu di sebuah rumah sakit di Samarinda. Bermaksud mencari kesembuhan, justru mendapat kesedihan.

Hampir setiap malam terdengar suara tangisan dari rumah kayu seukuran kira-kira 3 x 5 meter di daerah Kabo, Gang Mulia, RT 11, Desa Swarga Bara, Sangatta Utara, Kutim, Kaltim.

Ya, di rumah itu Nurul berjuang bertahan hidup melawan penyakitnya, usai empat bulan dirawat inap di RSUD AW Sjahranie.

Ibu Nurul, Sartika (23), seorang ibu rumah tangga. Ayahnya, Hamdi Ismail (30), adalah buruh bangunan.

Setiap hari, Sartika harus merawat usus terurai pada kanan perut buah hatinya itu.

Termasuk rutin mengganti plastik penampung kotoran dari usus dua kali sehari.

Sementara pada belakang tubuh Nurul terdapat luka berdiameter kurang lebih 10 cm dan harus disterilkan setiap tiga hari sekali.

Bagian tulang ekor hingga punggung Nurul yang terdapat luka tersebut diduga karena percobaan operasi lanjutan, setelah operasi usus pada bagian perut mengalami kesulitan.

Sartika menjelaskan, peristiwa tersebut bermula saat Nurul kerap mengeluh sakit perut, sehingga dilarikan ke RSUD Kudungga, Sangatta.

Di sana dia dirawat empat hari. Setelah divonis mengidap gejala usus buntu, balita itu dirujuk ke Samarinda untuk proses operasi.

Tepatnya pada November 2016, di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU), selama empat bulan perawatan, Nurul dua kali menjalani operasi. Diketahui, pengobatan dan perawatan diajukan dengan menggunakan BPJS.

Namun,menurut Sartika dan suaminya kala mengetahui usus anaknya keluar dari perut seusai operasi, pihak rumah sakit tak memberikan penjelasan.

Sepupu Nurul, Aldi Prayudi (23), menuturkan setiap malam balita itu tidur dengan posisi menyamping, agar tidak mengenai luka di belakang tubuhnya.

“Setiap malam dia (Nurul) menangis karena menahan sakit,” ucap Aldi, saat ditemui di kediaman Nurul, Rabu (22/3/17).

Sedangkan bila buang air besar, terang Aldi, Nurul melakukannya melalui dubur atau kadang melalui ususnya yang terurai itu. “Kalau buang air kecil normal saja,” tutur dia, seperti diberitakan Kaltim Post..

Disebutkan, keluarga kecil itu ditawari untuk menjalani operasi ketiga. Namun, Sartika menolak lantaran trauma.

Dia berharap, manajemen rumah sakit bertanggung jawab atas kondisi tersebut.

Tentu bantuan pemerintah juga bakal disambut dengan sangat terbuka, dikutip di jpnn.(sbnc/jpnn).

Komentari Artikel Ini

Exit mobile version