Warga Pangkalan Lesung Akhiri Hidup dengan Sebilah Pisau Belati

Bagikan Artikel Ini:

Suraburuhnews.com – Pangkalan Lesung – MS (49) warga Pangkalan Lesung mengakhiri hidupnya dengan sebilah pisau belati menancap di dadanya. Diduga karena mengalami sakit gula yang sudah menahun tidak sembuh – sembuh warga Jalan Lintas Timur, Km 40, Kelurahan Pangkalan Lesung, kabupaten Pelalawan putus asa dan mengakhiri hidupnya dengan cara menikam pisau dibagian dadanya , Sabtu (23/1) pagi sekitar pukul 07.30 Wib.

Bunuh diri itu dilakukan saat korban lagi sendiri di rumah, dan istrinya BS (52) lagi pergi mengajar di salah satu sekolah di Pangkalan Lesung yang diantar oleh putranya JS (24) dengan mengendarai sepeda
motor. Namun sebelum berangkat korban meminta pisau pada istrinya untuk memotong buah apel.

Korban yang diduga putus asa, karena penyakit gula diderita tidak kunjung sembuh akhirnya memutuskan mengakhiri hidupnya dengan cara menikam pisau di bagian dada hingga darah segar mengalir.

Korban melakukan aksi bunuh diri sambil duduk bersandar di dinding tempat tidurnya dengan kondisi pisau tertancap di dada sambil dipeggang. Melihat bapaknya bunuh diri, JS segera menghubungi ibu dan memberitahukan pada tetanggannya. Tapi setelah dicek ternyata korban sudah tidak bernyawa.

”Baru sekitar setegah jam saya pergi mengantar ibu, dan pulang ke rumah melihat Bapak sudah duduk tersandar dengan memegang pisau yang masih tertancap di dadanya,” ungkap JS kepada petugas Polsek Pangkalan Lesung yang turun ke lokasi tempat kejadian perkara (TKP).

Kapolres Pelalawan AKBP Ade Johan Sinaga, melalui Kapolsek Pangkalan Lesung AKP Rezi Dharmawan membenarkan adanya korban bunuh diri dengan cara menikam pisau di bagian dada, karena defresi sakit gula yang telah diderita bertahun-tahun.

”Kita telah turun ke TKP, untuk memastikan penyebab kematian korban dan dari keterangan istri dan anaknya, mengaku korban sudah tiga kali melakukan percobaan bunuh diri tapi berhasil digagalkan,” ujar Kapolsek.

Ketika lagi sendiri aksi itu kembali diulangi, tanpa ada yang melihat, maka pisau dapur yang akan digunakan mengupas
buah apel digunakan menusuk dada. Dengan sekali tikam yang diduga menembus bagian jantung akhirnya korban tewas sebelum di larikan ke rumah sakit.

”Keluarga menolak untuk dilakukan otofsi terhadap jenazah korban dan keluarga menerima atas kematiannya. Kini korban telah di semayangkan di rumah duka, rencana besok akan di kebumikan,”tutup  Kapolsek.***

Komentari Artikel Ini

Exit mobile version