CSR Isapan Jempol Belaka Masyarakat Bersama Kades Tutup Akses PT SP

Bagikan Artikel Ini:

 

Suaraburuhnews.com – Bandarpetalangan – Coporate Social Responsbility (CSR) atau rasa tanggung jawab sosial perusahaan PT. Serikat Putra (SP) seakan tak ada terhadap masyarakat sekitar. Akibat dari itu puluhan masyarakat empat desa di Kecamatan Bandar Petalangan bersama tiga Kepala Desa lakukan penutupan akses ke perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Serikat Putra. Aksi merupakan buntut arogansi pihak perusahaan yang dininilai tak berkontribusi maksimal kepada masyarakat setempat. Selain itu, banyak konflik antara perusahaan dengan masyarakat yang hingga kini tak ada solusi.

Koordinator Lapangan, M Yunus Syam, yang juga mantan anggota DPRD Pelalawan, mengatakan, bahwa perusahaan PT Serikat Putra ini adalah perusahaan paling nakal yang tak ada berkontribusi sama sekali terhadap masyarakat setempat. Bahkan, konflik yang terjadi, sejak perusahaan menginjakkan kaki ke tanah Petalangan ini.

“Perusahaan ini sama sekali tak ada memberikan kebun pola kemitraan seperti pola KKPA kepada masyarakat, layaknya perusahaan lain yang berinvestasi di negeri ini. Lebih parah lagi, kontribusi lainnya melalui program CSR, juga tak pernah mengalir dan dirasakan oleh masyarakat,” sergah M Yunus Syam, yang merasa kecewa dengan manajemen perusahaan Serikat Putra, Selasa (1/9/2015).

Eri Suparjan, Kepala Desa Lubuk Raja, yang merasakan kehadiran Serikat Putra sama sekali tak berazas manfaat. Perusahaan hanya memikirkan dan menikmati keuntungan belaka, sama sekali tak menunjukkan persahabatan yang baik terhadap masyarakat. Kades muda yang gigih memperjuangkan hak-hak masyarakat ini meminta kepada DPRD dan Pemkab Pelalawan memberikan rekomendasi agar perusahaan ditutup saja.

“Karena sejak perusahaan berinvestasi di sini, konflik itu sudah terjadi dan sama sekali tak ada solusi yang diberikan. Jadi, tak ada gunanya mediasi dan musyawarah. Kami sudah bosan dengan gaya perusahaan yang amat arogan terhadap masyarakat,” ungkap Eri Suparjan.

Eri menambahkan, buntut arogansi perusahaan, makanya aksi ini digelar. Salah satu contoh kecil perusahaan tak berkontribusi, imbuh Eri, yakni Pemerintah Desa Lubuk Raja saat ini tengah membangun lapangan sepak bola untuk kegiatan pemuda.

“Bupati Pelalawan telah memberikan bantuan dua unit alat berat berupa, eksavator dan Dozer. Kemudian, kami Pemdes mengajukan permohonan agar perusahaan berkontribusi membantu minyak untuk alat berat tersebut. Namun, perusahaan enggan dan arogan. Jadi, bubarkan sajalah perusahaan ini, dari pada ada tapi tak ada manfaatnya untuk masyarakat,” sergah Eri.

Sementara itu, Kades Sialang Bungkuk, Rajak Parulian dan Kades Sialang Godang, Arianto, yang turut melakukan aksi penutupan jalan di simpang Maliki, desa Sialang Godang, mengaku juga sudah muak dengan manajemen PT Serikat Putra yang tak bersahabat.

“Aksi ini terus berlanjut sebelum ada titik temunya. Kita akan kerahkan pemuda dan masyarakat untuk berjaga-jaga di akses yang kita tutup,” tegas Rajak.

Manajemen perusahaan, Suharto, Partogi Siagian dan Anang Wahyu Wibowo, saat dikonfirmasi tak ada jawaban. (zl)

Komentari Artikel Ini