Mak mak di Pelalawan Minta Keadilan Bansos BLT dan Covid-19

Bagikan Artikel Ini:

Mak mak di Pelalawan Minta Keadilan Bansos BLT dan Covid-19

Dana bantuan sosial untuk warga terdampak pandemi Covid-19 tersebar dengan tidak merata. Ada warga sejahtera yang mendapat bansos, tetapi warga miskin justru terlupakan. Kekacauan data menjadi penyebab utama. (KOMPAS.Com).

Suaraburuhnews.comPangkalan Kerinci – Beberapa orang mak- mak di Kelurahan Pangkalan Kerinci Kota Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan minta keadilan progam Bantuan Sosial (Bansos).

Mereka mempertanyakan mengapa mereka tidak dapat bantuan Covid-19, padahal menurut kriterianya mereka memenuhinya persyaratan untuk mendapatkan bantuan itu.

“Kami orang susah, suami kami bekerja sebagai buruh bangunan. tukang becak, supir dan penjahit,” ungkap ibu rumah tangga ini kepada sbnc kemarin.

Mereka itu bernama DN (46), PN (39),
NI (34), ST (41), LM (34), RN (49) warga Jalan Seminai Pangkalan Kerinci Kota.

Menurutnya lagi sebagian mereka datanya sudah masuk pendaftaran dari RT sampai ke kantor Lurah. Sayangnya tak juga dapat bantuan Covid-19 dan BLT.

Baca Juga :  Formasi Riau Siap Prapid Kejati Bila Tiga Kasus Dugaan Korupsi Bupati Rohil Dihentikan Penyelidikannya

Camat Pangkalan Kerinci Doddy Saputra saat dikonfirmasi sbnc mengatakan,”Bantuan yang turun ada tiga tahap. Tahap awal bantuan dari propinsi Riau. Wouldarga sudah masuk dalam pendataan kalau tak dapat bantuan tahap awal ada 2 tahap lagi peluang mendapatkan bantuan,” ungkapinnya.

Doddy juga mempersilahkan warga melihat nama-namanya dalam daftar bantuan yang akan turun di setiap kantor lurah.

Sementara itu Sekretaris Lurah Junaidi, saat dikonfirmasi sbnc melalui selulernya, menjelaskan bahwa,”Bantuan Langsung Tunai (BLT) sudah keluar namun itu tidak wewenang kelurahan. Nama-nama penerima sudah dikeluarkan oleh Dinas Sosial. Tahap 1 sebanyak 125 orang warga dan tahap 2 sebanyak 125 warga. Nama-nama yang keluar penerima bantuan itu tanpa sepengetahuan Kelurahan. Dan nama-nama yang keluar penerima bantuan bukan nama yang diusulkan pihak Kelurahan dan pihak Kelurahan tidak tau statusnya penerima bantuan itu,” jelas Junaidi.

Menurutnya lagi, nama-nama yang diusulkan pihak Kelurahan tidak keluar. Itulah persoalannya. Warga taunya dengan Kelurahan sehingga menjadi sasaran kami di Kelurahan, tutup Seklur.

Baca Juga :  Formasi Riau Siap Prapid Kejati Bila Tiga Kasus Dugaan Korupsi Bupati Rohil Dihentikan Penyelidikannya

Memang bantuan sosial melimpah yang dijanjikan pemerintah bagi warga terdampak Covid-19 masih terasa seret pendistribusiannya di tengah masyarakat. Ada yang pendistribusiannya tepat sasaran, tetapi juga ada yang luput, dan bahkan ada orang kaya juga memperoleh bansos ini. Alih-alih dirasakan manfaatnya, karut-marut pendistribusian bansos lebih dirasakan masyarakat.

Bencana Covid-19 menyadarkan kita betapa berbagai sendi kehidupan masyarakat bisa terdampak oleh wabah dari satu macam penyakit. Ketangguhan dalam penanganan kesehatan hingga penanganan dampak sosial ekonomi memiliki porsi yang hampir sama penting. Bansos bagi warga terdampak Covid-19 yang sudah didistribusikan sejak April lalu sebagai contoh, banyak menyisakan permasalahan terutama pada masalah data dan pola pendistribusiannya.”

Ditulis: Rojuli
Editor : APs

Poto : Salah satu kondisi rumah warga di Pkl Kerinci Kota Kabupaten Pelalawan yang tidak mendapat BLT dan Covid-19.

Komentari Artikel Ini