Seorang Profesor di Tanah Air Tewas Gantung Diri di Rumahnya

Bagikan Artikel Ini:

Seorang Profesor di Tanah Air Tewas Gantung Diri di Rumahnya

πŸ…’π—Žπ–Ίπ—‹π–Ίπ–»π—Žπ—‹π—Žπ—π—‡π–Ύπ—π—Œ.π–Όπ—ˆπ—† – Denpasar – Seorang Profesor Fakultas Peternakan Universitas Udayana (Unud) ditemukan tewa gantung diri di rumahnya.

β€œKorban ditemukan gantung diri pada Senin tanggal 21 Februari 2022 sekitar pukul 13.30 Wita,” kata Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi dalam keterangan tertulis kepada detikcom, Senin (21/2/2022). 00:00 / 00:00

Prof Kamang ditemukan tewas di rumahnya di Jalan Kerta Winangun II Gang Teratai Nomor 3B, Desa Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali.

Sukadi mengatakan informasi meninggalnya korban awalnya diketahui oleh tetangganya bernama Ahmad Widagdi (64). Sekitar pukul 13.30 Wita, anak korban bernama Kadek Dwi Yogiantara menggoyang-goyang pintu rumahnya sembari menangis dan mengatakan ayahnya meninggal dengan cara gantung diri.

Mendengar hal tersebut, Ahmad Widagdi kemudian ke luar rumah untuk untuk meminta tolong kepada warga sekitar. β€œSepengetahuan saksi bahwa korban orangnya tertutup sempat mengeluh sulit tidur, sering lemas dan saat ini bekerja sebagai dosen di Unud,” terang Sukadi.

Kronologi

Kadek Dwi Yogiantara sebenarnya baru datang dari Malang, Jawa Timur (Jatim). Kadek tiba sekitar pukul 05.00 Wita.

Saat tiba, Kadek Dwi Yogiantara mendapati ayahnya dalam keadaan sehat. Anak korban kemudian tidur untuk beristirahat.

Sekitar pukul 12.00 Wita, anak korban bangun dari tidur dan sempat mengobrol dengan ayahnya. Namun sekitar pukul 13.30 Wita, anaknya mendapati ayahnya sudah dalam keadaan gantung diri di ruang keluarga.

β€œKorban gantung diri dengan tali tambang plastik warna biru yang digantung di tangga lantai dua rumah,” jelas Sukadi.

Sukadi menuturkan Unit Identifikasi Satreskrim Polresta Denpasar tiba di tempat kejadian perkara (TKP) sekitar pukul 16.05 Wita. Polisi kemudian melakukan olah TKP.

Dari hasil olah TKP, polisi tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Kemudian ditemukan keluar air mani dari alat kelamin korban dan pada telapak kaki sudah membiru.

Kemudian lidah korban juga ditemukan menjulur terjepit oleh gigi. Pada leher korban ditemukan bekas jerat tali.

β€œPukul 16.15 Wita jenazah korban dibawa ke RS Sanglah oleh ambulans BPBD Kota Denpasar,” ungkap Sukadi.

Dari olah TKP tersebut, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa tali tambang plastik warna biru. Tali plastik tersebut dipakai untuk gantung diri oleh korban.

Sementara itu, anak korban hingga saat ini belum dapat diminta keterangan oleh polisi. Sebab yang bersangkutan masih syok atas kepergian ayahnya.

β€œSaat ini anak korban atas nama Kadek Dwi Yogiantara belum dapat dimintai keterangan karena masih syok atas kematian korban/bapaknya,” terang Sukadi.

Sementara itu berdasarkan data situs resmi Unud, korban memiliki nama dan gelar lengkap Prof. Dr. Ir. Komang Budaarsa, MS. Korban ditetapkan menjadi profesor di Fakultas Peternakan sesuai surat keputusan (SK) nomor 32077/A2.7/KP/2006 tertanggal 1 Desember 2006.

Korban menempuh pendidikan Strata 1 (S-1) di Unud. Sementara S-2 dan S-3 ditempuh di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Foto: Realitarakyat.com

Β 

Komentari Artikel Ini

Exit mobile version