Bagikan Artikel Ini:

Ibarat Tumbal, Kedatangan Sukanto Tanoto  Disambut Kecelakaan Naker

 

Suaraburuhnews.com – Pangkalan Kerinci –  Kedatangan Sukanto Tanoto Owner (pemilik) berbagai perusahaan besar di Riau atau di Pelalawan selalu saja menjadi kecelakaan kerja bagi para buruh atau karyawan yang berkerja di perusahaannya. Sudah banyak fakta yang membuktikan itu.

Sukanto Tanoto pada Hari Rabu (29/7/15) datang ke Kabupaten Pelalawan untuk memantau aktifitas operasional perusaannya. Salah satu perusahaan yang dia pantau adalah PT. Inti Indo Sawitn IIS).

Dan di pabrik perusahaan ini sebelum kedatangan orang terkaya itu sudah sehari sebelum kedatangannya terjadi kecelakaan kerja yang menimpa salah seorang buruh pabriknya.

Saat ini buruh pabrik kelapa swit itu sudah 5 hari terkapar di Rumah Sakit Evarina akibat kecelakaan kerja yang menimpa buruh Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT. Inti Indo Sawit (IIS) PMKS 1 Buatan SP V. Akibat tali seling penarik loading ram pengangkut buah sawit lepas menghantam kaki kanan seorang operator, akibatnya kaki kanan Waldes Galingging (39) Operator Loading Ram tersebut patah, Senin (27/7) sekitar. Pukul 10.30 Wib, sampai saat ini masih kritis dan dirawat intensip diruang 302 RS Eva Rina Pangkalan Kerinci. Pantauan di lapangan, di Rumah Sakit Evarina Pangkalan Kerinci, terlihat korban laka kerja tersebut masih terbaring lemas diruang.

Baca Juga :  Bus Sekolah PT ADEI Plantation & Industri Terbalik

Waldes Galingging (39), laka kerja pada Senin (27/7) sekitar. Pukul 10.30 Wib lalu, dari laka kerja tersebut membuat kaki sebelah kananya patah tiga belum dilakukan tindakkan medis (operasi), namun  kondisinya masih terbaring dengan kaki bengkak.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Kabupaten Pelalawan, H. Nasri FE melalui Kabid Pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Pelalawan Budi Agung S, di ruang kerjanya telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi menganai sebab musibab dari kecelakaan tersebut.

” Kita akan tetap melakukan investigasi ke lapangan, kendati laporan tertulis dari pihak perusahaan telah kita terima, namun kita tidak menerima begitu saja,” terang Budi Agung yang juga membenarkan saat ini korban masih dirawat di RS Evarina.

” Pihak Disnakertrans kini masih mempelajari kasus ini, membutuhkan waktu dua hari untuk memastikan bagaimana kasus ini yang sebenarnya. Jika terjadi akibat kesalahan perusahaan, pihak Disnakertrans akan menutup bagian loading ram tersebut hingga perusahaan menyelesaikan semua permasalahan yang berkaitan,” imbuhnya.

Baca Juga :  Pelaku Penikaman di Riau Terancam Hukuman Pidana Seumur Hidup

Diakui pihak perusahaan melalui laporan tertulis muatan Loading Ram melebihi kapasitas.

“Ya, dari laporan tertulis yang disampaikan perusahaan, terjadi muatan loading ram melebihi kapasitas dan sebagian roda tidak berfungsi,” terang Budi Agung, maumpun demikian sampai hari kedua dari tim masih melukan investigasi di TKP.

Lanjut Budi Agung, laporan tersebut, ditandatangani Kepala Peroses A Larius Marbun dan Assiten Pabrik Yakop Panjaitan dan diketahui oleh Manager Parnel Saragih. Budi Agung mengakui tahun sebelumnya kasus laka kerja juga terjadi di loading ram di PKS tersebut.

“Tahun lalu ada karyawan jatuh menimpa loading ram di perusahaan itu, korban meninggal dunia,” tutup Budi Agung.

Sementara itu beredar informasi di tempat kecelakaan saudara Waldes Galingging (39), bahwa, rel Tali seling penarik loading ram pengangkut buah sawit sudah berkarat, dan telah lama tidak ditukar akibatnya rentan terjadi laka kareja. (ags)

Komentari Artikel Ini