Dosen Pekanbaru Ditipu di Medsos yang Mengaku Bule Inggris

Bagikan Artikel Ini:

Suaraburuhnews.com – Pekanbaru – Tak hanya orang awam yang tertipu di dunia maya facebook, orang pintar alias dosen juga kena tipu oleh pria yang mengaku buke asal Inggris. Sebagai mana yang dilansir Antata Riau bahwa pihak Kepolisian Daerah Riau menangani perkara dugaan penipuan melalui akun media sosial Facebook yang dialami seorang dosen Fakultas Ekonomi sebuah universitas negeri di Pekanbaru. 

“Kita masih mendalami perkara ini karena korban mengaku tertipu hingga Rp126 juta,” kata Kepala Bidang Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo kepada wartawan di Pekanbaru, Kamis (23/6).

Dia menjelaskan, laporan tersebut dimuat oleh korban berinsial EVL (41) beberapa waktu lalu ke SPKT Polda Riau. Dalam laporannya, korban mengaku ditipu teman dunia mayanya yang ia kenal melalui facebook, Richard Munan.

Baca Juga :  Sinarmas Grup Menadah dan Menampung Kayu Alam Riau dari Sumber Ilegal

Melalui media sosial Facebook, komunikasi keduanya sering terjalin hingga akhirnya pria yang mengaku warga negara Inggris itu menyebut akan ke Pekanbaru.

Richard mengaku berangkat dari negaranya menuju Bandara Soekarno-Hatta sebelum melanjutkan penerbangannya ke Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru guna menemui korban.

Selanjutnya, pada 30 Mei 2016, Richard kembali menghubungi korban dan mengaku sudah mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Jakarta. Hanya saja, pelaku mengaku ditahan pihak imigrasi karena terlalu banyak membawa uang dari negaranya.

Pelaku selanjutnya meminta bantuan korban sebagai penjamin atas kedatangannya ke Indonesia dan meminta uang pinjaman kepada korban untuk mengurus permasalahannya di bandara.

Baca Juga :  IPMKP Aksi Damai Tuntut CSR PT Indosawit Subur

Pelaku meminta korban mengirim Rp126 juta guna membantu agar lepas dari pemeriksaan imigrasi. “Korban kemudian percaya dan mengirim uang tersebut melalui rekening BNI kepada rekening pelaku,” jelasnya.

Setelah uang terkirim, pelaku tidak lagi bisa dihubungi hingga akhirnya merasa tertipu. Setelah tidak kunjung bisa dihubungi, korban kemudian memutuskan untuk melaporkan peristiwa itu ke polisi.

Guntur mengatakan pihaknya masih terus berusaha mendalami dugaan penipuan itu dan melacak keberadaan akun tersebut. Sementara itu, dengan adanya peristiwa tersebut ia mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak mudah terpedaya dengan teman dunia maya. ( * )

Komentari Artikel Ini