Mayday is Holiday

Bagikan Artikel Ini:

Jakarta – Peringatan hari buruh diubah persepsi para buruh. Mayday is a Holiday, atau Hari Buruh adalah Hari Libur menjadi semangat yang diusung pemerintah untuk memperingati Hari Buruh 1 Mei 2016.

Melalui semangat tersebut, pemerintah berupaya untuk mengubah persepsi dan paradigma tentang Mayday yang identik dengan demonstrasi, kemacetan, dan sweeping.

“Kita minta publik tidak khawatir terhadap Mayday. Mudah-mudahan segalanya berjalan lancar dan kondusif. Serikat Pekerja juga berkepentingan untuk menjaga agar kondusif,” kata Menteri Tenaga Kerja, M. Hanif Dhakiri, seperti dikutip dalam keterangannya, Sabtu, 30 April 2016.

Baca Juga :  KPU Resmi Umumkan Hasil Pileg 2024

Menurut Hanif, di kalangan pekerja bisa dipahami kalau Mayday bisa diisi dengan berbagai kegiatan positif, kegembiraan, dan berbagai kegiatan yang menguatkan kebersamaan sebagai anak bangsa.

Upah di Negara Ini Lebih Tinggi dari Amerika Serikat
Kata dia, pihaknya mendukung inisiatif berbagai kalangan yang menyerukan Mayday sebagai hari besar para buruh/pekerja, yang diisi dengan berbagai kegiatan positif, dan tidak mengganggu kepentingan publik.

Menurut Hanif, perjuangan buruh adalah sesuatu yang mulia dan semestinya dilakukan juga dengan cara-cara yang baik. “Bahasa Islamnya, amar maruf nahi munkar. Jadi, menyerukan kebaikan, atau kebajikan dengan cara yang bajik dan baik juga. Tujuan yang baik, harus dicapai dengan cara yang baik,” tuturnya.

Baca Juga :  DPP Golkar Tetapkan Dua Kandidat Gubernur Riau, HM Harris Calon Kuat?

Hanif juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut mengisi Mayday dengan kegembiraan. “Kirimkan video Mayday is a Holiday secara sukarela, agar kita penuhi Mayday dengan kegembiraan,” katanya. ( * )

Komentari Artikel Ini