Mahasiswa Itenas Tengelam DI pantai Sukabumi, Membantu Temannya malah Hilang 3 Orang

Bagikan Artikel Ini:

Suaraburuhnews.com – Sukabumi – Tiga mahasiswa Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung dilaporkan hilang tenggelam di Pantai kawasan Selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Senin (26/12). Ketiganya hingga kini masih dicari petugas SAR gabungan.

Informasi yang diperoleh dari Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.10 WIB. Lokasi para korban tenggelam berada di Pantai Batu Besar, Pangumbahan yang merupakan areal konservasi penyu Kecamatan Ciracap.

Korban yang hilang tenggelam yakni Boby Irwanto (21 tahun) warga Jalan Panitra I Nomor 3 RT 02 RW 09  Bandung,  Rendra Akbar (21) warga Cibiru Bandung, dan Adnan Amiruloh (21) warga Jalan Sulaksanabaru RT 05 RW 07 Desa Citarum, Bandung.

Baca Juga :  Sinarmas Grup Menadah dan Menampung Kayu Alam Riau dari Sumber Ilegal

Mereka bertiga merupakan mahasiswa Institut Teknologi Nasional (Itenas) Bandung. Ketua FKSD Kabupaten Sukabumi Okih Pajri menerangkan, ketiga korban hingga kini masih dalam pencarian. ‘’Dua personel Sarda sudah berada di lokasi untuk melakukan pencarian,’’ terang dia kepada wartawan, sebagaimana dikutip SBNC di Republika.co.id.

Anggota Sarda Kabupaten Sukabumi Jajang Nurjaman yang berada di lokasi kejadian mengatakan, saat ini proses pencarian masih dilakukan. “Pencarian dilakukan sekitar sepuluh orang dari unsur Sarda, Balawista, dan Polsek’’ terang dia.

Jajang menerangkan, informasi yang diperoleh menyebutkan awalnya korban yang pertama tenggelam atas nama Boby Irwanto. Selanjutnya, rekannya yang lain yakni Rendra dan Adnan mencoba memberikan pertolongan. Namun, naas keduanya malah ikut hilang terbawa ombak. Jajang menerangkan, para mahasiswa Itenas Bandung yang datang ke Pangumbahan mencapai sebanyak 18 orang. Mereka tiba pada Ahad (25/12) malam dan menginap di sekitar pantai.

Baca Juga :  Pelaku Penikaman di Riau Terancam Hukuman Pidana Seumur Hidup

Namun, banyak tangan jahil yang merusak pembatas tersebut sehingga siapapun bisa masuk. Bahkan, kejadian hilang tenggelam di lokasi ini kerap terjadi, karena minimnya petugas penjaga pantai, karena area tersebut khusus untuk konservasi penyu.***

 

Poto : Ilustrasi internet

Komentari Artikel Ini