Dibuang dari Kampung Akibat Penyakitnya, Nenek Monster Ingin Cepat Meninggal

Bagikan Artikel Ini:

Suaraburuhnews.com – Bangladesh – Sungguh memprinhatinkan. Kondisi tak normal, seperti masalah medis ataupun kecacatan memang lumrah dialami beberapa orang di berbagai negara. Penyebabnya bukan hanya dari kelahiran saja, malapraktik, pengaruh obat-obatan, atau pun faktor alamiah.

Seorang perempuan tua dari Bangladesh, menceritakan bagaimana hidupnya sangat tersiksa telah dijauhi keluarga dan masyarakat setempat karena ratusan tumor memenuhi wajah dan tubuhnya.

Dilansir Metro, Senin (19/12/2016), awalnya perempuan bernama Hosineara Begum lahir dengan kondisi normal. Namun ketika usinya menginjak 16 tahun, muncul jerawat di bibir atas dan bejolan kecil di leher yang tak kunjung hilang.

Benjolan yang semakin membesar membuatnya harus melakukan operasi. Namun nahasnya, operasi tersebut gagal karena tim medis tak bisa memotong benjolan itu. Hal tersebut mengakibatkan benjolan lain muncul dan beberapa tumbuh dengan ukuran bola tenis yang tersebar di seluruh tubuhnya.

Baca Juga :  Bus Sekolah PT ADEI Plantation & Industri Terbalik

Kondisi mengerikannya itu membuat hidupnya tersiksa karena ia kesulitan berbicara, makan dan memakai pakaian dengan benar.

“Tumor ini telah terluka parah. Saya menggaruk sepanjang hari, bahkan kadang-kadang sampai keluar darah. Saya sudah tak sanggup menanggung rasa sakit ini lagi. Saya pikir satu-satunya cara agar saya terbebas dari rasa sakit ini adalah dengan kematian,” jelas Begum.

Karena wajah dan tubuhnya dipenuhi tumor, kini nenek Begum menjadi orang yang paling dijauhi dan ditakuti warga setempat. Mereka bahkan menjuluki nenek Begum sebagai monster.

Baca Juga :  IPMKP Aksi Damai Tuntut CSR PT Indosawit Subur

“Tidak ada satu pun orang yang berbicara dan menemui saya. Orang-orang bahkan akan berbalik jika melihat saya dari kejauhan. Anak-anak bahkan takut pada saya, hingga cucu saya selalu menangis ketika melihat saya. Saya merasa hidup seperti orang buangan,” lanjutnya.

Meski ia telah datang ke berbagai rumah sakit di Narayanganj, Bangladesh, tapi tidak ada satu pun tim medis yang bisa mendiagnosa kondisinya. Untungnya setelah melakukan Homeopati, kondisinya sedikit membaik.

“Saya tidak punya harapan yang tersisa. Saya telah menjalani kehidupan dengan sangat tersiksa. Sekarang saya ingin bebas dari rasa sakit ini dan hanya Tuhan yang bisa membantu saya,” tutupnya.***

(Sumber: Liputan6

Komentari Artikel Ini