Tragis Perampok Bunuh Suami, Istri Selamat Karena Pura-pua Mati

Bagikan Artikel Ini:

Suaraburuhnews.com – Sangatta – Tragis, perampok bunuh suami di depan istri dan anaknya. Maksut perampok juga menghabisi istrinya juga, namun ajal belum datang. Suri (istri) berpura-pura meninggal maka selamat dari aniaya perampok.

Suri masih terlihat shock saat ditemui di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Taman Husada Bontang, Minggu (25/12) kemarin.

Suri adalah istri Sab, warga Dusun Sei Redan, Desa Suka Damai, Kecamatan Teluk Pandan, Kutai Timur.

Sab meregang nyawa setelah dihajar kawanan perampok, Minggu (25/12) kemarin.

Sambil sesekali menyeka air mata, Suri menceritakan kejadian tragis itu.

“Kami sedang tidur waktu itu pukul dua malam,” kata Suri kapada Radar Kutim.

Kala itu, para perampok sudah berhasil masuk ke rumah Suri.

Baca Juga :  Bus Sekolah PT ADEI Plantation & Industri Terbalik

Sab sempat melakukan perlawanan.

Dia akhirnya dipukul menggunakan linggis oleh kawanan perampok itu.

Setelah itu, Sab, Suri dan sang anak Hans diikat.

Sedangkan Sab, selain dibekap, juga dipukuli hingga tak bernyawa.

“Dibanting-banting juga bapak (Sab). Saya juga ikut dipukul, terasa seperti besi,” ucap Suri.

Suri masih bisa selamat karena berpura-pura mati saat tersungkur ke lantai.

Sambil menutup mata dan menahan napas, Suri berupaya mengelabui para perampok itu.

Dada Suri sempat diperiksa kawanan bandit tersebut.

Trik Suri ternyata berhasil. Kawanan perampok itu mengira Suri sudah mati.

Setelah itu, komplotan perampok itu pergi sembari membawa barang berharga.

“Ditaksir, total kerugian sekitar Rp 25 juta,” kata Suri.

Setelah ikatan berhasil dilepas, anak Suri bergegas menuju rumah kepala dusun pada pagi hari.

Baca Juga :  IPMKP Aksi Damai Tuntut CSR PT Indosawit Subur

Kepala dusun dibantu kepala desa menghubungi pihak keluarga yang lain.

Mereka juga membawa jasad Sab ke RSUD Taman Husada Bontang.

Jenazah Sabbara langsung divisum oleh petugas rumah sakit.

Sedangkan Suri langsung dirawat di IGD.

Petugas IGD RSUD Taman Husada Rati menyebut, jenazah sudah dibawa ke rumah sakit dalam keadaan kaku.

Hasil visum pun menemukan beberapa luka di pelipis, kepala, dan bekas ikatan tali di pergelangan tangan.

“Kami belum bisa memastikan apakah meninggalnya akibat pukulan atau seperti apa. Kalau dari luar tidak bisa dipastikan. Nanti bisa ditanyakan ke kepolisian,” ucapnya. ***

Sumber : jppn

Gambar : Ilustrasi intrrnet

 

Komentari Artikel Ini